Selasa, 23 September 2014

Efektif dalam pembaharuan yang Seimbang

Cobalah kamu datang kepada seseorang yang bekerja di perkayuan untuk menggergaji pohon. Setiap hari mereka bekerja dengan keras selama berjam-jam, kemudian ajaklah agar mereka berhenti sejenak untuk mengasah gergaji, sebagian besar dari mereka akan menjawab, “Saya tidak punya waktu untuk menajamkan gergaji, saya sedang sibuk menggergaji!” anggapkan mereka bahwa semakin sering gergaji tersebut dipergunakan untuk memotong maka ketajaman matanya akan selalu terjaga dan mungkin lebih sesuai untuk dipergunakan memotong kayu.
Pemikiran pekerja perkayuan yang konservatif atau dengan kata lain lebih mengutamakan kinerja dari pada pengembangan kemampuan kerja dan kualitas diri itu bukan merupakan sesuat yang dikatakan kesalahan, mengingat sebenarnya posisi dari pekerja tersebut sudah sampai kepada titik amannya sehingga pandangannya menjadi tertutupi oleh hal tersebut.
Sebenarnya ada sebuah pola lain menyikapi hal tersebut seperti situkang tersebut mengambil waktu untuk mengasah gergaji. Dengan demikian maka pekerja tersebut akan
memperbaharui empat dimensi dari sifat alaminya yaitu :
·         Fisik,
·         Spiritual,
·         Mental dan
·         Sosial/emosional,
Sebenarnya kita semua dapat bekerja dengan lebih cepat dan efesien tanpa menemui kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut,  hanya saja kita kita harus proaktif dan ini adalah aktivitas kedua yang terpenting (penting, namun tidak urgen) yang harus diaktifkan. Itu adalah pusat dari Lingkaran Pengaruh, maka kita mesti mengerjakannya untuk diri
kita sendiri.
Kita mulai saja dengan pembahasan Fisik, dalam pembahasan ini merawat fisik, menyangkut merawat tubuh - makan makanan sehat, cukup istirahat dan santai, dan berolah raga secara teratur. Jika kita tidak punya program olah raga teratur, pada akhirnya kita akan membiarkan masalah kesehatan muncul. Program baru harus dimulai secara bertahap, sesuai dengan penemuan riset terbaru. Keuntungan terbesar dari merawat diri sendiri adalah pengembangan diri dengan proaktif.
Selanjutnya pembahasan Spiritual hal ini adalah pusat diri dan komitmen yang akan menilai system diri kita dan hal ini tergambar di atas sumber yang menginspirasi dan mengangkatmu serta mengikatmu pada kebenaran manusia yang abadi. Ketika kita meluangkan waktu untuk menggambarkan pusat kepemimpinan dari hidup kita, apa yang menjadi pokok kehidupan, itu akan mengembang bagaikan payung yang menaungi apapun di bawahnya. Inilah mengapa suatu pernyatan misi pribadi begitu penting.
Selanjutnya mental memiliki peran yang lain yaitu untuk menjaga ketajaman pikiran dengan membaca, menulis, mengelola dan merencanakan. menginformasikan dan perlihatkan dirimu terhadap pemikiran-pemikiran yang besar.
Televisi adalah hambatan terbesar dari pembaharuan mental. Banyak dari program televisi adalah pemborosan waktu karena tidak memperbaharui diri, hal ini disebabkan materi tontonan yang tidak mengandung informasi atau dengan kata lain hanyalah tontonan sampah yang hanya indah dilihat tanpa makna apapun didalamnya, hal ini adalah penghancuran mental.
Dimensi fisik, spiritual dan mental dekat hubungannya dengan visi pribadi, kepemimpinan dan manajemen. Dimensi sosial/ emosional memfokuskan pada prinsip kepemimpinan pribadi, komunikasi empati dan kerjasama kreatif. Kehidupan emosional kita adalah pertama yang dikembangkan.
Pembaharuan dimensisosial dan emosional sangat memerlukan perhatian dan latihan secara konsisten/berkala dalam bersosialisasi dengan interaksi dengan orang lain. Sukses adalah, tidak hanya dinilai dari kemampuan mengatasi persoa-
lan intelektual, tetapi juga emosi; ini sangat berhubungan dengan perasaan
keamanan pribadi. Sehingga apabila kita merasa terancam maka tidak akan mungkin sukses.
paradigma yang akurat dan prinsip yang benar dalam pikiran dan hati kita. Ini datang dari hidup dalam integritas kehidupan, dimana kebiasaan harian akan terefleksikan pada nilai-nilai pribadi yang terdalam. Disana juga ada rasa aman hakiki yang datang sebagai hasil dari kehidupan saling-ketergantungan yang efektif dan dari melayani, dari membantu orang lain di jalan yang bermakna. Setiap hari, kita bisa melayani orang lain dengan membuat tabungan emosional.
Pembaharuan pribadi harus termasuk permbaharuan yang seimbang dari ke-empat hal dimaksud yaitu fisik, spirit, mental dan sosial/emosional. Pengabaian salah satu area memberi akibat negatif pada akhirnya. Konsep yang sama juga terjadi pada organisasi. Proses perbaikan terus menerus adalah ciri khas gerakan Total Quality dan suatu kunci yang sangat memiliki pengaruh masalah ekonomi seseorang. Sesuatu yang kamu kerjakan untuk mengasah gergaji dengan kata lain salah satu dimensi memiliki dampak terhadap dimensi lainnya, karena mereka sangat erat keterkaitannya.
Untuk perbaikan diri maka sejam setiap hari untuk kita memperbaharui dimensi pribadi, hal ini merupakan kunci untuk pengembangan dan menyempurnakan diri (lingkaran pengaruhmu).
Pembaharuan adalah prinsip dan proses yang memperkuat kita untuk bergerak dalam pertumbuhan dan perubahan, (suatu perbaikan terus menerus). Pendidikan hati nurani adalah hal terpenting untuk pimpinan yang benar-benar
proaktif dan sangat efektif. Hati nurani adalah anugrah yang bisa merasakan kesesuaian atau perbedaan (disparitas) kita dengan prinsip yang benar dan mengangkat kita ke atas. Melatih dan mendidik hati nurani memerlukan kelimpahan diri secara teratur pada literatur yang berimspirasi, pengajaran pada pemikiran mulia, dan hidup dalam harmoni dengan suara-kecilnya (tenang).
Dag Hammarskjold“Siapa yang ingin menjaga kerapian kebunnya maka ia tidak menyediakan tanahnya untuk rumput. Hukum alam dari panen menentukan, mereka selalu memperoleh apa yang ia taburkan -- tidak lebih, tidak kurang.

Marilah kita terus bergerak dan mengarah kepada perbaikan dengan terus belajar untuk berkomitmen dan mengerjakan hal ataupun bidang yang selelu lebih baik dan tinggi dari sebelumnya, dengan tetap menggunakan hati nurani yang bersih..

Rabu, 17 September 2014

RESAHNYA PARA PEMEGANG HGU

Hak Guna Usaha adalah hak yang diberikan negara untuk digunakan dalam kegiatan usaha yang bertujuan sebagiannya bagi kemaslahatan masyarakat indonesia secara keseluruhan dengan tidak menghilangkan hak kepemilikan tanah tersebut dari negara.
Dalam perkembangannya dewasa ini sangat banyak terjadi benturan yang merugikan banyak pihak baik pemegang hak, masyarakat dan pemerintah sendiri, hal permasalahan ini bersumber dari masing-masing pihak yang ikut didalamnya seperti :
  1. Munculnya ketentuan hukum baru yang mengatur hal lain diatas tanah/objek HGU, seperti penentuan kawasan hutan lindung dan kawasan pertambangan dll yang terbit belakangan dari pada terbitnya HGU.
  2. Pegeseran tapal batas HGU yang disebabkan oleh kondisi alam, perbuatan disengaja oleh pemegang hak dan masyarakat disekitar HGU khusus untuk perbuatan penggeseran secara disengaja yang merupakan  tindakan melawan hukum dengan tututan berlapis baik secara KUHP dan UU Konflik Sosial karena pada akhirnya akan memicu konflik sosial.
  3. Program kerja pemerintah daerah yang tidak terprogram dengan baik dan tidak terintegrasi dengan program-program lainnya, sehingga potensi HGU dimaksud menjadi tidak termanfaatkan secara maksimal.dll.
Selanjutnya akan dibahas masing-masing poin diatas, dimulai dengan munculnya ketentuan hukum baru yang mengatur hal lain diatas objek HGU, hal ini dilihat dengan munculnya UU Kehutanan dan UU Pertambangan yang menggeser kedudukan dari UU Pokok Agraria yang secara harfiah mengatur seluruh hal terkait pertanahan di Republik Indonesia. sehingga banyaknya HGU atau hak atas tanah lainnya yang telah terbit sebelumnya dengan berdasarkan UUPA dan aturan tambahan lainnya menjadi gugur dan dikatakan tindakan melawan hukum. sehingga mengorbankan pemegang hak baik secara materi dan non materi. lalu siapa yang akan bertanggung jawab atasnya ? yang memberikan hak adalah negara melalui BPN yang membuat kerancuan juga Negara melalui badan atau institusi negara lainnya, sampai dengan saat ini keresahan ini belum terjawab dan mungkin tidak terjawab sampai dengan beberapa tahun kedepan.
Selanjutnya dibahas mengenai pegeseran patok batas yang disebabkan oleh faktor alam ya tentu saja tidak dapat untuk ditelaah lebih dalam karena tidak ada seorangpun yang tahu dan bisa mengendalikannya, namun untuk pegeseran akibat perbuatan disengaja maka itu tentu didasari oleh kepentingan atas  tanah tersebut yang secara mutlak merupakan tindakan melawan hukum. namun hal ini bisa juga disebabkan kesalahan BPN dalam penerbitan hak seperti berbedanya penguasaan fisik yang ada dilapangan dengan luasan dalam sertipikat HGU namun kita tidak menyimpulkan bahwa hal tersebut karena kepentingan pribadi dari pihak BPN mau pun petugasnya tapi tetap saja kemungkinan itu akan terjadi.
Program kerja Pemerintah Daerah yang tidak teritegrasi dan terprogram dengan baik, bahkan sering diluar logika masyarakat umum seperti planning pengembangan kota pada lahan perkebunan yang jauh dari pemukiman dan perkembangan masyarakat (aneh dan lucu), pembuatan jalan negara diatas HGU yang terkesan tidak perlu dan hanya penghamburan dana negara, hal ini bisa disebabkan oleh kepala daerah yang tidak memiliki kompetensi dan terkesan terhutang budi dengan konstuennya pada saat pemilihan kepala daerah, ya apakah itu perbuatan melawan hukum? tentu perlu pembuktian dan proses yang lebih mendalam dan lanjutan.
sementara pembahasan samapi sekian dan akan dilanjutkan kemudian.....

Entri Populer