Dinamisnya kondisi
bisnis dan wirausaha sangat cepat dengan dominasi kekuatan dan kompetensi dari pelakunya,
sehingga seleksi alam menjadi sarana yang akan menyingkirkan kelemahan dan
keragu-raguan, setiap pelaku bisnis akan terus berjalan hingga berlari untuk
tujuan keberhasilan dan pencapaian akhir dari usaha yang dilakukan, bahkan
sebagian akan hanya berfokus pada hasil akhir tanpa melihat dan membayangkan
proses dalam pencapaiannya, selanjutnya para pelaku usaha menggantung seluruh
proses bisnisnya kepada pekerja/individu yang ada, namun sering kali kita
melihat dan mendengar keluahan bahwa stagnasi bahkan mundurnya sebuah bisnis
akibat dari tidak menempatkan/mempekerjakan orang yang tepat, sehingga proses
delegasi dalam bisnis akan bermasalah dan berdampak kepada usaha secara
keseluruhan.
Melihat kepada dunia pendidikan saat ini memang menimbulkan keyakinan terhadap output SDM yang berkualitas dengan kompetensi terbaik, namun jika kita lebih melihat dengan teliti dan seksama maka dunia pendidikan saat ini menjelma menjadi sebuah mesin lotere yang menawarkan hadiah besar namun sangat sering memberikan kehancuran bagi penggunanya, lihatlah hingar bingar pendidikan yang menawarkan jasa pendidikan berkualitas, spesialis dan murah, Sungguh? Seperti jebakan ketika hasil pendidikan tersebut menghasilkan pengguna ijazah palsu, lulusan tidak berkopetensi dll. Pendidikanlah yang menghambat binis jawabannya , dunia bisnis sangat butuh SDM yang mampu memandang sejauh galaxy dan mampu berlari secepat cahaya dan dapat bertahan ditengah badai gurun, sehingga diperlukan alat dan cara untuk menemukan SDM tersebut.
Melihat kepada dunia pendidikan saat ini memang menimbulkan keyakinan terhadap output SDM yang berkualitas dengan kompetensi terbaik, namun jika kita lebih melihat dengan teliti dan seksama maka dunia pendidikan saat ini menjelma menjadi sebuah mesin lotere yang menawarkan hadiah besar namun sangat sering memberikan kehancuran bagi penggunanya, lihatlah hingar bingar pendidikan yang menawarkan jasa pendidikan berkualitas, spesialis dan murah, Sungguh? Seperti jebakan ketika hasil pendidikan tersebut menghasilkan pengguna ijazah palsu, lulusan tidak berkopetensi dll. Pendidikanlah yang menghambat binis jawabannya , dunia bisnis sangat butuh SDM yang mampu memandang sejauh galaxy dan mampu berlari secepat cahaya dan dapat bertahan ditengah badai gurun, sehingga diperlukan alat dan cara untuk menemukan SDM tersebut.
Sikap adaptif
sangat perlu untuk mendapatkan SDM yang baik dengan mengikut sertakan teknologi
dalam prosesnya sehingga muncul variasi dan kreasi dan menyingkirkan pola lama
yang ketinggalan zaman seperti dengan Kolusi dan Nepotisme yang masih marak
disekitar kita, apabila mejalankan pola Kolusi dan Nepotisme tadi maka pelaku
usaha memang sudah menerima resiko kehancuran dan kemunduran yang akan terjadi.
Sebagai contoh
pembangunan dan pengelolaan SDM pada perusahaan adalah :
PETA UNTUK PERUSAHAAN ANDAL
Ambil contoh Samsung Electronics. Sudah dua tahun ini Samsung memanfaatkan dan mengikuti pengelolaan SDM untuk membantu karyawan mengenal diri mereka dan menentukan langkah selanjutnya. Dapat dikatakan, Samsung mengggunakannya untuk penunjuk arah pengembangan organisasi dengan melihat potensi yang ada. Mereka mendapatkan masukan tentang gaya kepemimpinan pegawai dan bagaimana memanfaatkan potensi mereka secara efektif dan efisien.
Pengelolaan/manajemen SDM berperan dan menjalankan fungsinya untuk membantu tiap individu agar memahami perbedaan, gaya kepemimpinan, dan potensi yang ada dalam dirinya. Transformasi beranjak dari hasil itu. Dan perlu dicatat, hampir dapat dikatakan tiap pemegang kunci transformasi belum pernah bekerja sama sebelumnya. Transformasi itu bisa berjalan dengan baik. Ada kesepahaman antar-individu dan departemen. Mereka bekerja dengan pemahaman yang sama dan melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan mereka. Perbedaan jarak karena luasnya wilayah tidak menjadi soal.
PETA UNTUK PERUSAHAAN ANDAL
Ambil contoh Samsung Electronics. Sudah dua tahun ini Samsung memanfaatkan dan mengikuti pengelolaan SDM untuk membantu karyawan mengenal diri mereka dan menentukan langkah selanjutnya. Dapat dikatakan, Samsung mengggunakannya untuk penunjuk arah pengembangan organisasi dengan melihat potensi yang ada. Mereka mendapatkan masukan tentang gaya kepemimpinan pegawai dan bagaimana memanfaatkan potensi mereka secara efektif dan efisien.
Pengelolaan/manajemen SDM berperan dan menjalankan fungsinya untuk membantu tiap individu agar memahami perbedaan, gaya kepemimpinan, dan potensi yang ada dalam dirinya. Transformasi beranjak dari hasil itu. Dan perlu dicatat, hampir dapat dikatakan tiap pemegang kunci transformasi belum pernah bekerja sama sebelumnya. Transformasi itu bisa berjalan dengan baik. Ada kesepahaman antar-individu dan departemen. Mereka bekerja dengan pemahaman yang sama dan melaksanakan tugas sesuai dengan kemampuan mereka. Perbedaan jarak karena luasnya wilayah tidak menjadi soal.
MENJAUHKAN
PENGHALANG WALAU ITU MASIH DIDEKAT KITA.
Karakter leader
akan menjadi bagian penting dalam budaya kerja, apabila salah menempatkan dan
mendelegasikan tongkat kepemimpinan maka budaya kerja akan menjadi penghalang
yang akan menghancurkan usaha yang sudah ada, kadang hanya mengenal karakter
tanpa melihat kompentensi seseorang menerima kepercayaan , amanah akan terjaga
tapi hasil kerja akan menjadi maklum bagi pemberi pekerjaan/amanah.
Buanglah
sikap yang mengedepankan pendekatan emosional dan beralihlah kepada pendekatan
kemampuan masing-masing pekerja, namun jangan pecat mereka para pengguna emosional
untuk pekerjaannya karena usaha butuh penyeimbang tapi bukan beban.
BUAT PILIHAN
memastikan
fit tepat untuk tim-dengan cara mencocokkan individu untuk nilai-nilai
organisasi yang diperlukan dan budaya Memberikan konsistensi proses untuk rekrutmen dan seleksi yang
sesuai serta mendukung fit-to-peran dengan menunjukkan elemen sukses sebelum
pemilihan
Mengidentifikasi potensi tinggi di awal karir, untuk
pengembangan prrestasi kandidat, kompetensi, dan
pengetahuan teknis semua perlu dinilai, sedangkan pemeriksaan referensi sering
menambah kompleksitas tanpa selalu menambahkan nilai. Sebuah proses seleksi yang kuat harus merampingkan cara
menentukan fit individu untuk peran, tim dan budaya. Proses
ini juga harus memberikan informasi bermanfaat tentang cara pribadi atribut
membantu atau menghalangi keberhasilan sekali dalam peran, tim dan organisasi.
MEMBANGUN
INTEGRITAS
Menciptakan
dan membentuk motivasi individu menjadi driver dan preferensi pekerjaan untuk
integrasi awal yang akan membantu membangun budaya dan hubungan kerja dari
seluruh karyawan yang akan memungkinkan peraihan hasil/produktivitas yang baik
dan tinggi serta akan memberikan umpan balik pagi manajemen.
KERJA
SAMA
1)
Berfokus pada tim yang diperlukan
untuk memberikan kemudahan dan percepatan
hasil pekerjaan mereka dengan mengidentifikasi kekuatan tim dan daerah untuk
melihat keluar untuk
2)
Menyediakan bahasa umum untuk membantu
tim dengan komunikasi, umpan balik dan isu-isu yang berkaitan dengan kinerja tim akan bisa lebih
transparan serta membangun
3)
Memperkuat tim dan hubungan individu dengan
pemahaman dengan membentuk tim
maka akan memudahkan untuk menjadi good to great.