saat ini tahun 2017 saya merasa
sudahlah cukup pembelajaran dan pengalaman yang kita dapat sejak kita
dilahirkan, tak peduli saat ini kita baru menjalani beberapa tahun dari usia
kehidupan kita karena masa waktu yang sudah kita lewati pasti dapat kita ambil
pembelajaran mau pun pengalamannya.
saat kita membahas pengalaman
hidup maka kita biasanya lebih cendrung mengingat kondisi yang merugikan kita
untuk pengalamannya dan kesenangannya untuk kita kenang sebagai perbandingan
kita dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas dari kesenangan tersebut, hal
ini membuktikan bahwa sangat sulit untuk mengambil hikmah dari pengalaman buruk
dan kejadian yang merugikan, sementara hal-hal tersebutlah yang sebenarnya
membesarkan dan membangun kita menjadi manusia yang lebih baik.
saat ini saya mendapati hal yang
sangat aneh bagi saya, dimana lingkungan saya sedang menghalalkan dan
membiarkan bahkan mempertontonkan sebuah pertujukan yang bisa saya bilang
merugikan lingkungan saya, seperti ada beberapa orang pekerja yang melakukan
hal-hal yang sebenarnya sangat tidak pantas karena merugikan pekerja lain
diantaranya melalaikan tanggung jawab kerja dengan prilaku disiplin kerja yang
bobrok, absensi kehadiran sangat buruk karena ahlak atau pun tabiatnya pekerja
tadi yang buruk, akibatnya tanggung jawab pekerjaan beralih kepada pekerja lain
yang sebenarnya bertanggung jawab dan berdisiplin tinggi.
saat tanggung jawab pekerjaan itu
beralih apakah itu keadilan? menurut saya tidak, siapa yang salah?
apakah
pimpinan yang mengalihkan tanggung jawab? menurut saya tidak, karena pimpinan
itu pun harus mempertanggung jawabkan pekerjaannya makanya pimpinan melimpahkan
tanggung jawab tersebut kepada pekerja lain, apakah itu wajar? menurut saya itu
wajar, selanjutnya dimana keadilan bagi pekerja yang menerima pelimpahan
tanggung jawab dan kemana keadilan itu berada dalam hal ini? walau kita pandang
pembahasan saya ini sebuah hal yang gampang dan mudah namun ternyata sampai
dengan saat ini setua apapun pekerja yang buruk tetap akan menganggap
tindakannya benar dengan pembenaran bagi dirinya dan tindakannya.
menurut saya sebenarnya keadilan
itu tidak bisa di harapkan saat salah satu pihak berada di posisi pembenaran
dan tidak memandang kerugian yang dimunculkannya, karena adil bukan berarti
menyalahkan dan adil itu bukan berarti kemenangan, jadi poin penting dari adil
itulah yang selama ini menutupi arti keadilan yang sebenarnya, saat pengadilan
dijadikan ajang pembuktian pertarungan dari para pihak dalam acaranya bukan
menjadi ajang untuk mengungkapkan kondisi yang sebenarnya dan keadilan saat
para pekerja sibuk menuntut hak dan melalaikan kewajibannya sementara pekerja
lain harus dikorbankan untuk menanggungjawabi pekerjaan dari pekerja yang
buruk.
saat ini kita hanya bisa melihat
dan memperhatikan kondisi kita yang amuradul ini, siapa yang bisa merubahkan
dan bagaimana merubahnya sehingga hadir keadilan yang kecil ini untuk menjadi
pondasi hadirnya keadilan yang hakiki disemua sektor kehidupan kita.