Senin, 05 Maret 2012

MANAJEMEN DAN DAMPAKNYA PART 1


Manajemen secara implisit bisa diartikan sebagai system tata kelola/mengelola dimana dalam menjalankannya ada terdapat berbagai aspek didalamnya sehingga bisa dikelola, dasar pemikiran itulah yang sebenarnya menjadi permasalahan dari para pemimpin yang ada dewasa ini, dimana tak perlu kita melihat ataupun mendengar kejadian ketidakarifan dari seorang pemimpin, saat tidurpun kita bermimpi akan hal itu karena banyak sebagian dari kita mendapatkan dampak dari pemimpin yang sontoloyo , bukan tanggung nilai negative dari keberadaan seorang pemimpin yang sontoloyo baik secara materil maupun morill, sebagai contoh kecilnya yang paling sering terjadi adalah Ketua RT, RW dan Kepala Kelurahan coba kita hitung berapa hujatan yang telah kita keluarkan untuk para Bapak2 yang terkesan memiliki derajat lebih tinggi dari kita.
Jawaban pertama atas kejadian pemimpin yang sontoloyo ialah terjadi sebuah perbedaan pola pikir dari para pemimpin terhadap individu yang dipimpinnya, jelasnya tugas seorang pemimpin adalah mengkoordinir seluruh bagian ataupun individu yang dikelolanya sehingga harus aspiratif, inisiatif dan responsive, atau dengan kata lain adalah memenuhi kebutuhan dari hal yang dikelolanya dengan imbalan tertentu namun pastinya adalah derajat sosial, saat ini semua terbalik karena pemimpin berpikir terbalik atau: karena derajat sosial yang lebih tinggi terkesan harus diistimewakan dan bertindak sesuka hati.
Selanjutnya kita membahas pemimpin yang menjadi pemimpin akibat dari kemampuan dan ataupun  turunan dari keluarganya yaitu lingkungan pekerjaan/perusahaan, banyak pemimpin diperusahaan berpikir dengan sebelah pikirannya karena beranggapan pekerjanya adalah orang-orang yang sangat membutuhkan dirinya karena mengharap imbalan untuk menlanjutkan kehidupannya, sangat kerdilkan pikiran pemimpin seperti itu dan kita mendengarnya sangat miris, coba pemimpin itu menggunakan pikirannya yang sebelah lagi dimana dalam pikiran itu pasti terdapat pikiran bahwa keberadaan pekerja sangat penting untuk kelangsungan perusahaan karena posisi pekerja sebagai penggerak perusahaan, sehingga pemimpinnya harus peduli dan selalu memenuhi kebutuhan para pekerjanya guna pencapaian terbaik dalam perjalanan perusahaannya.
Pemimpin tanpa kompetensi adalah kesalahan, baik bagi para pemberi kesempatan/ keputusan yang menentukan seseorang itu menjadi pemimpin, karena berdampak menyeluruh baik kepada pemutus – pelaksana – yang dikelola. Sebagai contoh saya sendiri yang bekerja pada salah satu unit kerja kecil ditempat yang lumayan menghindar dari perkotaan, diunit ini suasana kerjanya sangat baik TAPI BAGI ORANG YANG SEKOMUNITAS  DENGAN PIMPINANNYA, namun untuk kami diluar komunitasnya tapi bekerja diunit tersebut yang kami rasakan hanyalah keterasingan dan tindasan baik dalam perkataan maupun perbuatan, sebagai contoh seluruh karyawan dinilai kinerjanya dalam priode tahunan namun sang pemimpin tersebut sanggup berbuat dengan menertawakan hasil kinerja dari pekerjanya dan lebih kejamnya pemimpin tersebut yang terhormat itu memperolok penilaian itu didepan pekerja yang lain, sementara pekerja se-komunitasnya diperlakukan dengan sangat amat sempurna baik jabatan atau apapun itu tanpa ada perlakuan penilaian yang objektif……..” Yah itulah Pemimpin Unit Kerjaku” terima ataupun tidak ya inilah dia.                                                                                             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer