Jumat, 05 Mei 2017

PERUBAHAN tanpa Efek Domino

Jika kita mulai membahas perubahan maka terlebih dahulu harus diketahui apa dasar-dasar yang ada dan bagaimana komitmen dasar tersebut itu ada pada sebuah tata kelola/manajemen usaha, sebagaimana penjelasan wikipedia bahasa indonesia budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi dengan banyak unsur rumit didalamnya yaitu agama dan politik, adat istiadat dan lainnya, sedang ada sebagian pandang mempersepsikan budaya kerja adalah merupakan sebuah falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan yang mendorong menjadi cerminan kelompok dan berpengaruh kepada prilaku, cita-cita dan tindakan sebagai perwujudan kerja atau bekerja.
Dari penjelasan mengenai budaya dan budaya kerja diatas maka dapat kita simpulkan bahwa merubah budaya merupakan pekerjaan sukar dan membutuhkan keseriusan, namun bukan tidak mungkin berubah karena harus disadari bahwa perubahan budaya itu bersifat menyeluruh dari elemen yang ada dalam lingkungan kehidupan tersebut. perubahan tentu saja dikarenakan sebuah kesadaran untuk memperbaiki dan/atau menyesuaikan sebuah keadaan yang sudah ada dan berjalan, yang pastinya dalam perubahan ada resiko didalamnya yaitu perubahan itu berhasil atau malah perubahan itu menghancur kondisi yang sudah terbangun.
Mengingat banyak unsur yang ada dalam sebuah budaya maka perubahan budaya dilakukan harus menyeluruh, dengan kata lain resiko kegagalan dalam perubahan yang terbesar adalah akibat dari perubahan itu dilakukan tidak menyeluruh dan tanpa komitmen bersama dari elemen budaya tersebut, walau memang banyak perubahan itu dilakukan karena paksaan atau tekanan dari atasan kepada unsur yang ada dibawahnya (Top Down) sehingga fatamorgana perubahan yang timbul tanpa perubahan yang sebenarnya. dalam usaha dikenal “TURN A ROUND” atau pembalikan arah atas penurunan kinerja usaha (schendel, patton and riggs dalam bruton et al “2003”) sedangkan menurut Supardi dan Mastuti “2003”  adalah tindakan ketika manajemen mengalami kegagalan dalam membesarkan perusahaan sehingga prospek perusahaan menjadi tidak jelas dan mengalami krisis berkepanjangan, sehingga manajemen berusaha keras untuk memutar arah.
Apakah yang terjadi bila unsur dalam perusahaan tidak berubah sebagaimana manajemen yang melakukan perubahan ??? biasanya yang tidak berubah itu tidak kelihatan karena keberadaannya pada tempat yang sebenarnya sangat dengan manajemen dan akan menghasilkan perubahan yang kasat mata saja tapi tidak memenuhi tujuan dari perubahan yang dilakukan manajemen tersebut atau dengan kata lain perubahan itu menjadikan perusahaan tidak tentu arah dan mungkin kondisinya menjadi lebih buruk. saya mengutip pernyataan CEO Holding PT Pekebunan Nusantara III “ Elia Massa Manik” bahwa selama ini perubahan yang ada dalam PT Perkebunan Nusantara (Holding) adalah perubahan yang dibuat-buat dimana banyak perubahan dilakukan untuk kepentingan kelompok tertentu atau dapat dimaknai dengan bahasa mengkondisikan yang biasanya memanfaatkan makna dan cara perubahan tersebut untuk kepentingan pribadi.
Perubahan itu baik namun perubahan merupakan awal besar dari kehancuran seluruh elemen yang ada dalam sebuah perusahaan, jadi sebelum berubah maka harus memperbaiki kualitas sumber daya manusia dan  menetapkan sistem yang baku sebagai pedoman kerja dan prilaku seluruh elemen perusahaan. tanpa kedua hal utama tersebut maka kehancuranlah hasilnya. dan perubahan harus seperti efek domino dimana satu elemen berubah harus diikuti oleh elemen lainnya yang tentu saja dengan arah dan cara yang sesuai dengan ketentuan. jauhkan manusia munafik dari jabatan penting dalam pelaksanaan perubahan karena bukan saja menjadi penghambat tetapi menjadi sumber kehancuran.

munafik dalam perubahan biasanya dilakukan oleh orang kepercayaan atau yang diberi kepercayaan oleh manajemen, hal ini sebagian besar akibat dari belum terbiasanya orang kepercayaan itu akan fasilitas yang biasa diterima sebagai orang kepercayaan atau munculnya tabiat buruknya, hal ini cukup sulit diketahui manajemen karena info umum akan dikalahkan oleh dasar-dasar kepercayaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer