Dari sudut pengartian dalam
bahasa Indonesia Realita merupakan kenyataan, namun entah berdasar kepada apa
sehingga saat ini menjadi hal yang berbanding terbalik antara 2 (Dua) kata
tersebut, apakah terjadi pergeseran makna akibat dari salah satu kata tersebut
merupakan bahasa serapan dari bahasa asing atau pun hal lainnya, sehingga mari
kita lihat kondisinya dalam kehidupan kita :
Sebahagian besar masyarakat Indonesia
tidak memiliki rekam jejak pendidikan yang mumpuni bahkan sangat besar angka masyarakat
Indonesia yang tidak mengenyam pendidikan, hal ini merupakan sebuah kenyataan
namun realitanya kita lihat bahwa saat ini didalam hutan pun sudah ada sekolah
dan dibawah jembatan juga demikian, sehingga apakah benar kenyataan yang
mengatakan bahwa masyarakat kita tidak mengeyam pendidikan atau system pendidikanlah
yang bermasalah sehingga gagal mengajarkan.
Indonesia adalah sebuah negara
demokrasi dengan mengakui Ketuhan Yang Maha Esa itu, hal menyatakan bahwa
musyawarah untuk mufakatlah salah satu pokok pemikirannya dan ada agama yang di
akui resmi oleh pemerintah maupun masyarakatnya dan hal ini merupakan kenyataan,
namun kita lihat kedalam kondisi saat ini dimana angka kejahatan dan korupsi di
Indonesia sangat tinggi sehingga kita menyimpulkan seolah-olah bahwa tidak
beragama dan dalam bernegara setiap warga masyarakat Indonesia terwakili di
dalam dewan perwakilan rakyat yang fungsi tugas dan tanggung jawabnya membawa
dan memperjuangkan asprasi rakyat untuk dipenuhi oleh pemerintah atau pun
penguasa, hal ini menjelaskan bahwa yang dipilih rakyat adalah orang yang telah
mengajukan dirinya untuk mewakili, namun mari kita lihat saat ini seluruh wakil
rakyat terkesan tidak membawa aspirasi rakyat yang diwakilinya, mereka sibuk
dan arogan membela kepentingan pribadi maupun kelompoknya, lihatlah muncul
koalisi merah putih (KMP) dan koalisi Indonesia hebat (KIH) yang mana dari
kedua ini yang membawa dan memperjuangan aspirasi rakyat yang diwakilinya,
siapa yang bisa menjawab? Kalau saya menjawab yang sudah tentu jawabannya adalah
realita bukan kenyataan
Indonesia adalah bangsa yang
besar dengan potensi yang sangat baik, hal ini juga mencakup untuk bidang olah
raga, sepak bola Indonesia dulu sangat diperhitungkan dikancah sepak bola
dunia, bulu tangkis Indonesia selalu dapat menjuarai kejuaraan kelas dunia dan
hanya bersaing ketat dengan china, itu realita namun kenyataannya saat ini Indonesia
selalu terpuruk dalam bidang olah raga namun tetap berlagak eksis dengan tetap
mengirimkan olahragawannya untuk perlombaan dan kejuaraan yang sebeanrnya belum
sesuai dengan kemampuan Indonesia saat ini, ini merupakan kenyataan yang
memalukan dan merugikan bangsa baik secara moril maupun materil.
Kehidupan sehari-hari pun sering
terjadi hal realita bukan kenyataan, kita sadari atau tidak namun itu terjadi,
tulisan ini hanya kilasan pemikiran yang mungkin tidak seprinsip dengan yang
lain, hanya permintaan maaf yang ada untuk tulisan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar