Selasa, 14 Oktober 2014

Realita Kadang Bukan Kenyataan

Dari sudut pengartian dalam bahasa Indonesia Realita merupakan kenyataan, namun entah berdasar kepada apa sehingga saat ini menjadi hal yang berbanding terbalik antara 2 (Dua) kata tersebut, apakah terjadi pergeseran makna akibat dari salah satu kata tersebut merupakan bahasa serapan dari bahasa asing atau pun hal lainnya, sehingga mari kita lihat kondisinya dalam kehidupan kita :
Sebahagian besar masyarakat Indonesia tidak memiliki rekam jejak pendidikan yang mumpuni bahkan sangat besar angka masyarakat Indonesia yang tidak mengenyam pendidikan, hal ini merupakan sebuah kenyataan namun realitanya kita lihat bahwa saat ini didalam hutan pun sudah ada sekolah dan dibawah jembatan juga demikian, sehingga apakah benar kenyataan yang mengatakan bahwa masyarakat kita tidak mengeyam pendidikan atau system pendidikanlah yang bermasalah sehingga gagal mengajarkan.
Indonesia adalah sebuah negara demokrasi dengan mengakui Ketuhan Yang Maha Esa itu, hal menyatakan bahwa musyawarah untuk mufakatlah salah satu pokok pemikirannya dan ada agama yang di akui resmi oleh pemerintah maupun masyarakatnya dan hal ini merupakan kenyataan, namun kita lihat kedalam kondisi saat ini dimana angka kejahatan dan korupsi di Indonesia sangat tinggi sehingga kita menyimpulkan seolah-olah bahwa tidak beragama dan dalam bernegara setiap warga masyarakat Indonesia terwakili di dalam dewan perwakilan rakyat yang fungsi tugas dan tanggung jawabnya membawa dan memperjuangkan asprasi rakyat untuk dipenuhi oleh pemerintah atau pun penguasa, hal ini menjelaskan bahwa yang dipilih rakyat adalah orang yang telah mengajukan dirinya untuk mewakili, namun mari kita lihat saat ini seluruh wakil rakyat terkesan tidak membawa aspirasi rakyat yang diwakilinya, mereka sibuk dan arogan membela kepentingan pribadi maupun kelompoknya, lihatlah muncul koalisi merah putih (KMP) dan koalisi Indonesia hebat (KIH) yang mana dari kedua ini yang membawa dan memperjuangan aspirasi rakyat yang diwakilinya, siapa yang bisa menjawab? Kalau saya menjawab yang sudah tentu jawabannya adalah realita bukan kenyataan
Indonesia adalah bangsa yang besar dengan potensi yang sangat baik, hal ini juga mencakup untuk bidang olah raga, sepak bola Indonesia dulu sangat diperhitungkan dikancah sepak bola dunia, bulu tangkis Indonesia selalu dapat menjuarai kejuaraan kelas dunia dan hanya bersaing ketat dengan china, itu realita namun kenyataannya saat ini Indonesia selalu terpuruk dalam bidang olah raga namun tetap berlagak eksis dengan tetap mengirimkan olahragawannya untuk perlombaan dan kejuaraan yang sebeanrnya belum sesuai dengan kemampuan Indonesia saat ini, ini merupakan kenyataan yang memalukan dan merugikan bangsa baik secara moril maupun materil.

Kehidupan sehari-hari pun sering terjadi hal realita bukan kenyataan, kita sadari atau tidak namun itu terjadi, tulisan ini hanya kilasan pemikiran yang mungkin tidak seprinsip dengan yang lain, hanya permintaan maaf yang ada untuk tulisan ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer