Jika kita membicarakan manusia
maka akan terlihat sebuah mahluk yang diciptakan dengan sangat baik dan mulia
oleh ALLAH SWT, namun kondisi saat ini kita cendrung melihat bahwa manusia
cendrung berubah menjadi mahluk yang buas dan tidak berperasaan.
Kenapa perasaan terpisah dengan
pengartian buas, hal ini disebabkan dari kondisi sekarang dimana seekor hewan
buas seperti harimau dan yang lainnya pun masih memiliki perasaan karena dia
tidak memakan/membunuh anaknya sendiri, namun kebalikannya dengan manusia dan
kondisi tersebut semakin hari terus bertambah parah, mari kita lihat beberapa
penyebabnya;
AMBISI/OBSESI dalam kamu bahasa Indonesia diartikan :
Ambisi adalah keinginan
(Hasrat,Nafsu) yang memiliki kuantitas besar untuk dapat memperoleh,mencapai
sesuatu seperti halnya dengan pangkat dan jabatan atau untuk dapat melakukan
sesuatu.
Obsesi adalah sebuah pemikiran seseorang yang selalu ada
dan mengganggu pikiran dan sangat sulit untuk dihilangkan dari dalam pikiran.
Kedua hal tersebut merupakan hal
yang biasanya seiring sejalan dalam kehidupan manusia, selanjutnya hal tersebut
akan mengurung manusia kedalam sebuah kehancuran dimana manusia tersebut akan
menghilangkan logika dan akal sehatnya sehingga melakukan tindakan yang
berdampak sangat buruk bagi manusia itu sendiri maupun keluarganya.
LINGKUNGAN merupakan
wilayah/lokasi dimana manusia melakukan aktivitas sosialnya seperti bekerja dan
tinggal menetap, dalam lingkungan ini manusia posisinya adalah sebagai individu
dan didalam lingkungan manusia melakukan interaksi dengan individu lain yang
ada pada lokasi yang sama, normalnya hubungan/interaksi tersebut akan
menimbulkan sebuah ikatan mental dari masing-masingnya.
Akibat dari ikatan tersebut maka
hubungannya akan berkembang dari yang awalnya saling melengkapi berkembang
kepada hubungan dengan ikhtikad yang tidak baik, diantaranya adalah bekerja
sama untuk malakukan hal-hal yang negative, lama kelamaan hubungan tersebut
akan mempengaruhi individu lain yang ada disekitarnya baik untuk berperan serta
maupun melakukan penolakan. Akhirnya menhancurkan individu yang terlibat
didalamnya.
KELUARGA dalam adat, budaya dan
agama sangat sering kita mendengar wejangan/peringatan untuk berperilaku,
demikian juga dengan pernikahan (membentuk sebuah keluarga baru), seperti
pilihlah wanita/pria yang seiman dengan kita dalam memilih jodoh dan lihatlah
bebet, bibit dan bobot dalam memilih pasangan hidup, hal ini menandakan adanya
prinsip kehati-hatian yang sangat besar dalam berkeluarga, karena apabila kita
salah dalam tahap awal berkeluarga maka akan berdampak buruk kedepannya yang
sudah barang tentu mempengaruhi individu didalamnya.
HARTA cakupan arti kata harta ini
pun cukup luas, bisa saja kita mengarahkannya kepada unsur materi maupun non
materi, dalam prosesnya untuk meraihnya juga memerlukan cara ataupun proses
yang bisa saja cukup panjang maupun dengan instant. Untuk meraih harta ini
setiap individu memiliki cara dan strategi dan proses tersebut bisa saja
menimbulkan persaingan dengan individu lainnya, sehingga cara-cara negative pun
menjadi lumrah/wajar untuk dilakukan.
FANATISME keyakinan atau
kepercayaan yang sangat terlalu kuat atas sebuah ajaran, biasanya ajaran politik,
agama maupun pemikiran, fanatisme identik dengan sebuah keyakinan yang terlalu
sehingga menimbulkan hal yang buruk dan merugikan, fanatisme ini mampu untuk
merobohkan apapun yang mehalanginya.
Itulah 5 (lima) hal yang
memberikan pengaruh baik dan buruk dalam manusia, sehingga diperlukan
kecermatan dan kearifan dari setiap kita dalam menyikapinya, untuk dapat
menciptakan manusia yang baik budi pekerti dan amanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar