Melihat tingginya kebutuhan masyarakat dunia,
mempertimbangkan berbagai potensi dan keunggulan yang dimiliki, serta tantangan
pembangunan yang harus dihadapi, agribisnis perkebunan memerlukan suatu
transformasi percepatan dan perluasan pembangunan menuju perusahaan agribisnis
perkebunan yang tangguh dalam menghadapi persaingan global dan mampu memberikan
kesejahteraan bagi stakeholders.
Penggunaan teknologi maju dan menciptakan value creation dalam pengelolaan usaha
perkebunan merupakan solusi terbaik untuk meningkatkan profitabilitas secara
berkesinambungan dengan tetap berpedoman dan menjunjung tinggi nilai-nilai
religius. Berbagai perubahan dalam industri perkebunan juga sering terjadi,
baik dari aspek teknis, ekonomi, kelembagaan, maupun lingkungan.
Perkembangan teknologi pada industri hulu
dan hilir perkebunan akan sangat berpengaruh terhadap kinerja sub sektor
perkebunan. Dari aspek pemasaran, implementasi liberalisasi perdagangan akan
berpengaruh terhadap kinerja perkebunan. Kebijakan pemerintah yang berkaitan
dengan pola pengembangan perkebunan dan otonomi daerah akan sangat mewarnai
keberhasilan perkebunan pada masa mendatang.
Tuntutan terhadap perbaikan lingkungan tentu
akan berpengaruh terhadap sub sektor perkebunan. Dampak perubahan lingkungan
strategis tersebut terhadap subsektor perkebunan perlu dicermati ataupun dianalisa.
Dengan analisis tersebut, berbagai pihak yang terlibat dalam agribisnis
perkebunan, seperti produsen/petani, pedagang, dan pemerintah dapat mengambil
langkah-langkah antisipasi guna mengembangkan sub sektor perkebunan secara optimal.
Sehingga alokasi sumberdaya pada sub sektor perkebunan dapat berjalan dengan
baik.
Pencapaian
kinerja PT Perkebunan Nusantara I periode tahun 2013 beberapa diantaranya masih
berada dibawah RKAP, namun pencapaian tersebut didominasi dengan tingginya
target yang tercapai, bahkan melebihi RKAP. Sehingga pada tahun 2013 berhasil
membukukan laba komperhensif sebesar Rp38,45 Miliar.
Untuk
lebih mengoptimalkan kinerja, salah satu faktor yang menentukan adalah pembangunan
dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), mengingat agribisnis perkebunan
memiliki keterkaitan yang erat dengan manusia, baik dalam melaksanakan proses
bisnisnya maupun target pencapaian tujuan perusahaan yaitu kesejahteraan stakeholders. Aadapun kondisi tenaga
kerja PT Perkebunan Nusantara I pada tahun 2013
adalah sebagai berikut:
Tenaga
Kerja
|
Dikelola
Perusahaan
|
Dikelola
KSO/ Joint Operation
|
Karyawan
Pimpinan
|
213
|
68
|
Karyawan
Pelaksana
|
4.380
|
1.388
|
Jumlah
|
4.593
|
1.456
|
Disamping
peningkatan produksi dan pencapaian kinerja, pro kontra mengenai dampak
perkebunan lazim terjadi, diantaranya isu perusakan lingkungan (pembukaan Lahan) dan pemanasan global yang berakibat
pada perubahan iklim seiring dengan laju
deforest. Namun arah perbaikan dan
pencegahan terhadap kontroversi tersebut telah dilaksanakan, seperti
sertifikasi Indonesian Sustainable Palm
Oil (ISPO) pada beberapa kebun dan pelaksanaan penilaian kinerja unggul
BUMN yang dapat membantu pengendalian proses bisnis serta dampaknya.
Menjaga
keseimbangan perkembangan perusahaan dengan pemenuhan permintaan pasar atas
komoditi hasil perkebunan, dapat dilakukan dengan melakukan invasi areal,
intensifikasi dan pendayagunaan perkebunan sesuai dengan Peraturan Menteri
Badan Usaha Negara Nomor PER-13/MBU/09/2014 tentang Pedoman Pendayagunaan Aset
Tetap Badan Usaha Milik Negara dan saat ini luasan lahan PT Perkebunan
Nusantara I adalah sebagai berikut:
No
|
Komoditi
|
Luasan Tahun 2013
|
Produksi Tahun 2013
|
Luasan Tahun 2014
|
Prod s.d Okt 2014
|
1
|
Kelapa Sawit
|
|
|
|
|
|
a.
Tanaman Muda
|
|
|
|
|
|
b. Tanaman
Belum Menghasilkan
|
|
|
|
|
|
c. Tanaman
Baru
|
|
|
|
|
2
|
Karet
|
|
|
|
|
|
a. Tanaman
Menghasilkan
|
|
|
|
|
Pencapaian
kinerja sampai saat ini dinilai masih kurang optimal, sehingga perlu membangun
strategi bersaing dan kerja sama melalui manajemen inovasi dalam pencapaian
kinerja perusahaan, antara lain inovasi dan kreatifitas personel serta
pemberian apresiasi terhadap personel berkinerja baik. Pembangunan strategi
tersebut sangat berpotensi meningkatkan kualitas pengelolaan perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar