Senin, 10 November 2014

PERKEBUNAN MASA KINI

Melihat tingginya kebutuhan masyarakat dunia, mempertimbangkan berbagai potensi dan keunggulan yang dimiliki, serta tantangan pembangunan yang harus dihadapi, agribisnis perkebunan memerlukan suatu transformasi percepatan dan perluasan pembangunan menuju perusahaan agribisnis perkebunan yang tangguh dalam menghadapi persaingan global dan mampu memberikan kesejahteraan bagi stakeholders.

Penggunaan teknologi maju dan menciptakan value creation dalam pengelolaan usaha perkebunan merupakan solusi terbaik untuk meningkatkan profitabilitas secara berkesinambungan dengan tetap berpedoman dan menjunjung tinggi nilai-nilai religius. Berbagai perubahan dalam industri perkebunan juga sering terjadi, baik dari aspek teknis, ekonomi, kelembagaan, maupun lingkungan.

Perkembangan teknologi pada industri hulu dan hilir perkebunan akan sangat berpengaruh terhadap kinerja sub sektor perkebunan. Dari aspek pemasaran, implementasi liberalisasi perdagangan akan berpengaruh terhadap kinerja perkebunan. Kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pola pengembangan perkebunan dan otonomi daerah akan sangat mewarnai keberhasilan perkebunan pada masa mendatang.

Tuntutan terhadap perbaikan lingkungan tentu akan berpengaruh terhadap sub sektor perkebunan. Dampak perubahan lingkungan strategis tersebut terhadap subsektor perkebunan perlu dicermati ataupun dianalisa. Dengan analisis tersebut, berbagai pihak yang terlibat dalam agribisnis perkebunan, seperti produsen/petani, pedagang, dan pemerintah dapat mengambil langkah-langkah antisipasi guna mengembangkan sub sektor perkebunan secara optimal. Sehingga alokasi sumberdaya pada sub sektor perkebunan dapat berjalan dengan baik.

Pencapaian kinerja PT Perkebunan Nusantara I periode tahun 2013 beberapa diantaranya masih berada dibawah RKAP, namun pencapaian tersebut didominasi dengan tingginya target yang tercapai, bahkan melebihi RKAP. Sehingga pada tahun 2013 berhasil membukukan laba komperhensif sebesar Rp38,45 Miliar.

Untuk lebih mengoptimalkan kinerja, salah satu faktor yang menentukan adalah pembangunan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), mengingat agribisnis perkebunan memiliki keterkaitan yang erat dengan manusia, baik dalam melaksanakan proses bisnisnya maupun target pencapaian tujuan perusahaan yaitu kesejahteraan stakeholders. Aadapun kondisi tenaga kerja     PT Perkebunan Nusantara I pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Tenaga Kerja
Dikelola
Perusahaan
Dikelola KSO/ Joint Operation
Karyawan Pimpinan
213
68
Karyawan Pelaksana
4.380
1.388
Jumlah
4.593
1.456

Disamping peningkatan produksi dan pencapaian kinerja, pro kontra mengenai dampak perkebunan lazim terjadi, diantaranya isu perusakan lingkungan  (pembukaan Lahan) dan pemanasan global yang berakibat pada perubahan iklim  seiring dengan laju deforest. Namun arah perbaikan dan pencegahan terhadap kontroversi tersebut telah dilaksanakan, seperti sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) pada beberapa kebun dan pelaksanaan penilaian kinerja unggul BUMN yang dapat membantu pengendalian proses bisnis serta dampaknya.

Menjaga keseimbangan perkembangan perusahaan dengan pemenuhan permintaan pasar atas komoditi hasil perkebunan, dapat dilakukan dengan melakukan invasi areal, intensifikasi dan pendayagunaan perkebunan sesuai dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Negara Nomor PER-13/MBU/09/2014 tentang Pedoman Pendayagunaan Aset Tetap Badan Usaha Milik Negara dan saat ini luasan lahan PT Perkebunan Nusantara I adalah sebagai berikut:

No
Komoditi
Luasan Tahun 2013
Produksi Tahun 2013
Luasan Tahun 2014
Prod s.d Okt 2014
1
Kelapa Sawit





a.   Tanaman Muda





b.   Tanaman Belum Menghasilkan





c.   Tanaman Baru




2
Karet





a.   Tanaman Menghasilkan






Pencapaian kinerja sampai saat ini dinilai masih kurang optimal, sehingga perlu membangun strategi bersaing dan kerja sama melalui manajemen inovasi dalam pencapaian kinerja perusahaan, antara lain inovasi dan kreatifitas personel serta pemberian apresiasi terhadap personel berkinerja baik. Pembangunan strategi tersebut sangat berpotensi meningkatkan kualitas pengelolaan perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer