Minggu, 19 Februari 2012

MANAJEMEN RISIKO PERUSAHAAN TUA DI NEGERIKU


Dalam sebuah perusahaan ada tersurat sebuah visi ataupun misi yang harus digapai berapa pun atau bagaimanapun caranya, tak peduli Rp.1 hingga triliunan rupiah, 1 orang hingga 1 juta orang pekerja, apapun akan direncanakan dan diperbuat untuk memuwujudkan visi dan misi tersebut, walau kadang kala perusahaan itu pingsan dalam proses bisnisnya akibat orientasinya sudah terbelenggu dengan obsesi. Kegagalan adalah hal yang sudah pasti akan terjadi namun keberhasilan harus dating menggantikannya untuk menjadi kenyataan, dibalik itu semua ada risiko yang terkandung didalamnya sehingga perlu dikelola sehingga dapat terkendali dengan baik.
Pada perusahaan-perusahaan yang sudah eksis dalam kurun waktu yang cukup lama sebenarnya secara dilangsung sudah berhasil mengelola risikonya, namun karena diluar kesadarannya perusahaan itu kurang optimal dalam pencapaian tujuannya, tak perlu kita membahas perusahaan apa dan dimana, dan kebanyakan perusahaan dengan konsep dasarnya belum modern kini mulai secara perlahan harus mengikuti konsep modern dengan berbagai macam pertimbangan, atau perusahaan itu akan tersingkir dari persaingan yang ada dan secara perlahan menjadi tidak eksis lagi, kita sorot sebuah perusahaan tua dengan konsep dasar kolonialis kini beralih menjadi perusahaan yang menuju kelas dunia, bergerak dibidang agribisnis perkebunan (PT Perkebunan Nusantara III) dimana perusahaan ini membuka mata dan diri untuk pembaharuan guna dapat menjadi yang terbaik di antara para pesaingnya, seperti penerapan manajemen risiko secara menyeluruh dan serius sehingga dapat dikatakan menjadikan perusahaan tersebut kini lebih maju dibanding perusahaan sejenis lainnya.
 Tapi sekarang kita membandingkan dengan perusahaan tua yang sama sekali merasa sangat kuat dan digdaya, sehingga sekarang hanya bisa bermimpi akan seperti dulu lagi, “ya hanya mimpi” seperti PT Pos, PT KAI dll, saya sebagai masyarakat yang ditak mengetahui bagaimana kinerja didalamnya bisa menyimpulkan perusahaan ini adalah bentuk sebuah kegagalan metode lama untuk bersaing di-Era sekarang ini, sepanjang perusahaan itu melakukan aktivitasnya maka akan ada risiko yng ditanggung perusahaan itu. Tua adalah eksistensi tapi profit adalah dinamis, dahulu berhasil karena dahulu memiliki pola usaha yang sederhana.
Kesulitan dalam merubah pola perusahaan tua ke perusahaan modern ialah:
-          SDM yang dahulu kini masih eksis sehingga dengan kehadiran manajemen risiko timbul ketakutan untuk terbukanya  kesalahan/ dosa yang lalu.
-          Kemampuan dan keinginan untuk maju sangat kecil karena berisi perbaikan dan mutasi system dari yang terdahulu
-          Tidak dinamisnya elemen perusahaan dari level tertinggi hingga terendah sehingga menjadi timbulnya pola fikir radikal
-          Masih menganggap pasar dapat mengerti keadaan yang diciptakan perusahaan tua
Ini menjadi PR terbesar bagi para calon pemimipin masa depan, biarlah mas lalu berlalu mari kita persiapkan yang terbaik untuk memperbaiki masa depan hingga masa depan tidak dating menjelang kita dengan keadaan yang sangat amat terbatas dan buruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer