Senin, 12 Maret 2012

Hidup Itu Indah Namun Banyak Yang Salah

Kita memulai hidup ini sebagian orang mengatakan tanpa persetujuan dirinya, dimana dilahirkan, dilahirkan oleh siapa dan kapan dilahirkan, namun sebenarnya itu salah dan tak beralasaan, karena kita ini hanya mahluk yang kecil dan teramat lemah, sehingga apa pantas kita menanyakan hal tersebut kepada-Nya.
Kita yang mulai dan kita yang akan mengakhiri setiap apapun perjalanan kisah kehidupan baik itu kita sadari ataupun tidak, kebebasan dan nikmat sangat banyak kita terima, namun jika cobaan dating kita selalu menganggap itu ujian dari Sang Pencipta, namun sebenarnya cobaan itu adalah hasil dari tindakan kita dari waktu kewaktu tanpa kita sadari, namun secara eksplisit kita meyangka kita sangat dengan dengan Nya sehingga harus dicoba, itu berarti rasa ego yang teramat masih menyelimuti kehidupanb kita, sehingga rasa itu juga terus merangsang diri kita untuk menyalahkan dan cendrung tidak ikhlas dalam menjalani apapun kegiatan kita didunia ini.
Allah SWT sangat memberikan kebebasan kepada kita untuk dapat berfikir dan berbuat sesuai dengan keinginan kita, tanpa pengaruh apapun membuat kita menjadi seperti seekor ayam yang lepas dari kandangnya. Namun Allah SWT tetap mengawasi dan terus member nikmat dalam bentuk yang sering sekali tidak kita sadari, sehingga sifat kita menjadi anggkuh dan merasa paling terus terpatri dari hari kehari, hingga kadang kedudukan Sang Pencipta menjadi lebih sering terabaikan.
Dari keadaan yang diperbuat kita sebagai mahluk yang lemah ini memang menjadi bahan pemikiran apakah bencana alam yang terjadi merupakan cobaan atau hasil dari benih perbuat manusia terdahulu, namun pastinya saya mengatakan sadarlah kita karena semua terpulang kepada kita dan jangan jadikan Sang Pencipta sebagai sosok yang selalu peduli dengan kita, kita mulai ciptakan perubahan yang dimulai dari diri kita sendiri dilanjutkan ke lingkungan keluarka kita lalu kelingkungan seputar tempat tinggal kita dan akhirnya perubahan itu akan mendunia.
Kiamat adalah hari akhir, kita semua tahu itu dan sudah kjetentuan Sang Pencipta atas hari akhir itu, dimana saat itu akan terjadi kehancuran total yang ditandai dengan pertanda dan berbunyinya terompet sangkakala yang maha dasyhat, seolah-olah itu adalah perbuatan-Nya, namun lagi-lagi kita juga berprasangka bahwa kehendak-Nya yang menyebabkan kehancuran, bagaimana jika kita kembali merubah sudut pandang kita menjadi :
Kiamat itu terjadi dan kehancuran merata dimuka bumi ini, namun kehancuran itu terjadi akibat dari perbuatan kita sebagai manusia seperti Perang Saudara, bencana alam akibat penebangan liar, tsunami akibat eksploitasi dengan arogan atas inti bumi dan lain sebagainya yang jika kita coba kaitkan pasti berhubungan dengan kejadian yang memicu kehancuran bumi, lalu apa pantas Sang Pencipta dapat dikatakan ikut campur tanggan atas proses terjadinya kiamat itu, kita memang sangat lemah tapi kita diberikan kebebasan sangat amat tak terbatas
Apapun itu semua terpulang kepada kita baik itu baik ataupun buruk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer