Selasa, 14 Oktober 2014

Realita Kadang Bukan Kenyataan

Dari sudut pengartian dalam bahasa Indonesia Realita merupakan kenyataan, namun entah berdasar kepada apa sehingga saat ini menjadi hal yang berbanding terbalik antara 2 (Dua) kata tersebut, apakah terjadi pergeseran makna akibat dari salah satu kata tersebut merupakan bahasa serapan dari bahasa asing atau pun hal lainnya, sehingga mari kita lihat kondisinya dalam kehidupan kita :
Sebahagian besar masyarakat Indonesia tidak memiliki rekam jejak pendidikan yang mumpuni bahkan sangat besar angka masyarakat Indonesia yang tidak mengenyam pendidikan, hal ini merupakan sebuah kenyataan namun realitanya kita lihat bahwa saat ini didalam hutan pun sudah ada sekolah dan dibawah jembatan juga demikian, sehingga apakah benar kenyataan yang mengatakan bahwa masyarakat kita tidak mengeyam pendidikan atau system pendidikanlah yang bermasalah sehingga gagal mengajarkan.
Indonesia adalah sebuah negara demokrasi dengan mengakui Ketuhan Yang Maha Esa itu, hal menyatakan bahwa musyawarah untuk mufakatlah salah satu pokok pemikirannya dan ada agama yang di akui resmi oleh pemerintah maupun masyarakatnya dan hal ini merupakan kenyataan, namun kita lihat kedalam kondisi saat ini dimana angka kejahatan dan korupsi di Indonesia sangat tinggi sehingga kita menyimpulkan seolah-olah bahwa tidak beragama dan dalam bernegara setiap warga masyarakat Indonesia terwakili di dalam dewan perwakilan rakyat yang fungsi tugas dan tanggung jawabnya membawa dan memperjuangkan asprasi rakyat untuk dipenuhi oleh pemerintah atau pun penguasa, hal ini menjelaskan bahwa yang dipilih rakyat adalah orang yang telah mengajukan dirinya untuk mewakili, namun mari kita lihat saat ini seluruh wakil rakyat terkesan tidak membawa aspirasi rakyat yang diwakilinya, mereka sibuk dan arogan membela kepentingan pribadi maupun kelompoknya, lihatlah muncul koalisi merah putih (KMP) dan koalisi Indonesia hebat (KIH) yang mana dari kedua ini yang membawa dan memperjuangan aspirasi rakyat yang diwakilinya, siapa yang bisa menjawab? Kalau saya menjawab yang sudah tentu jawabannya adalah realita bukan kenyataan
Indonesia adalah bangsa yang besar dengan potensi yang sangat baik, hal ini juga mencakup untuk bidang olah raga, sepak bola Indonesia dulu sangat diperhitungkan dikancah sepak bola dunia, bulu tangkis Indonesia selalu dapat menjuarai kejuaraan kelas dunia dan hanya bersaing ketat dengan china, itu realita namun kenyataannya saat ini Indonesia selalu terpuruk dalam bidang olah raga namun tetap berlagak eksis dengan tetap mengirimkan olahragawannya untuk perlombaan dan kejuaraan yang sebeanrnya belum sesuai dengan kemampuan Indonesia saat ini, ini merupakan kenyataan yang memalukan dan merugikan bangsa baik secara moril maupun materil.

Kehidupan sehari-hari pun sering terjadi hal realita bukan kenyataan, kita sadari atau tidak namun itu terjadi, tulisan ini hanya kilasan pemikiran yang mungkin tidak seprinsip dengan yang lain, hanya permintaan maaf yang ada untuk tulisan ini. 

Jumat, 10 Oktober 2014

Konsisten dan Natural

Stabil dan tetap dalam irama menyerupai datangnya pagi dan perginya sang mentari. Adalah sebuah siklus dalam kehidupan sehingga sangat diperlukan sebuah perjuangan didalamnya.
Pagi tidak akan pernah datang tanpa harus menyisihkan gelapnya malam. Rembulan pun tak akan bersinar tanpa merebut cahaya mentari itu mungkin secarik filosofi dalam konsistensi dan natural. Karena tak ada korban yg menjadi rugi mau pun hancur akibat siklus tersebut dan apakah manusia seperti itu? Memang jawaban positif sulit terdengar jika kita jujur menjawabnya. Tapi yakinlah bahwa anda memiliki dan bisa untuk tidak merugikan dan menghancurkan orang lain untuk bisa konsisten dan natural.
Terkesan merugi apabila seseorang melepaskan aebuah kesempatan dalam hidupnya. Namun apa pernah orang lain berfikir bahwa kesempatan tersebut jika diambil maka akan menghancurkan harapan orang lain. Jd sebaiknya kita agar tetap mawas diri dalam berbuat. Berfikir dan bersuara sehingga kita tetap menjadi manusia yg sederhana namun kaya dengan hati dan perasaan ikhlas menjalani hidup ini

Selasa, 23 September 2014

Efektif dalam pembaharuan yang Seimbang

Cobalah kamu datang kepada seseorang yang bekerja di perkayuan untuk menggergaji pohon. Setiap hari mereka bekerja dengan keras selama berjam-jam, kemudian ajaklah agar mereka berhenti sejenak untuk mengasah gergaji, sebagian besar dari mereka akan menjawab, “Saya tidak punya waktu untuk menajamkan gergaji, saya sedang sibuk menggergaji!” anggapkan mereka bahwa semakin sering gergaji tersebut dipergunakan untuk memotong maka ketajaman matanya akan selalu terjaga dan mungkin lebih sesuai untuk dipergunakan memotong kayu.
Pemikiran pekerja perkayuan yang konservatif atau dengan kata lain lebih mengutamakan kinerja dari pada pengembangan kemampuan kerja dan kualitas diri itu bukan merupakan sesuat yang dikatakan kesalahan, mengingat sebenarnya posisi dari pekerja tersebut sudah sampai kepada titik amannya sehingga pandangannya menjadi tertutupi oleh hal tersebut.
Sebenarnya ada sebuah pola lain menyikapi hal tersebut seperti situkang tersebut mengambil waktu untuk mengasah gergaji. Dengan demikian maka pekerja tersebut akan
memperbaharui empat dimensi dari sifat alaminya yaitu :
·         Fisik,
·         Spiritual,
·         Mental dan
·         Sosial/emosional,
Sebenarnya kita semua dapat bekerja dengan lebih cepat dan efesien tanpa menemui kesulitan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut,  hanya saja kita kita harus proaktif dan ini adalah aktivitas kedua yang terpenting (penting, namun tidak urgen) yang harus diaktifkan. Itu adalah pusat dari Lingkaran Pengaruh, maka kita mesti mengerjakannya untuk diri
kita sendiri.
Kita mulai saja dengan pembahasan Fisik, dalam pembahasan ini merawat fisik, menyangkut merawat tubuh - makan makanan sehat, cukup istirahat dan santai, dan berolah raga secara teratur. Jika kita tidak punya program olah raga teratur, pada akhirnya kita akan membiarkan masalah kesehatan muncul. Program baru harus dimulai secara bertahap, sesuai dengan penemuan riset terbaru. Keuntungan terbesar dari merawat diri sendiri adalah pengembangan diri dengan proaktif.
Selanjutnya pembahasan Spiritual hal ini adalah pusat diri dan komitmen yang akan menilai system diri kita dan hal ini tergambar di atas sumber yang menginspirasi dan mengangkatmu serta mengikatmu pada kebenaran manusia yang abadi. Ketika kita meluangkan waktu untuk menggambarkan pusat kepemimpinan dari hidup kita, apa yang menjadi pokok kehidupan, itu akan mengembang bagaikan payung yang menaungi apapun di bawahnya. Inilah mengapa suatu pernyatan misi pribadi begitu penting.
Selanjutnya mental memiliki peran yang lain yaitu untuk menjaga ketajaman pikiran dengan membaca, menulis, mengelola dan merencanakan. menginformasikan dan perlihatkan dirimu terhadap pemikiran-pemikiran yang besar.
Televisi adalah hambatan terbesar dari pembaharuan mental. Banyak dari program televisi adalah pemborosan waktu karena tidak memperbaharui diri, hal ini disebabkan materi tontonan yang tidak mengandung informasi atau dengan kata lain hanyalah tontonan sampah yang hanya indah dilihat tanpa makna apapun didalamnya, hal ini adalah penghancuran mental.
Dimensi fisik, spiritual dan mental dekat hubungannya dengan visi pribadi, kepemimpinan dan manajemen. Dimensi sosial/ emosional memfokuskan pada prinsip kepemimpinan pribadi, komunikasi empati dan kerjasama kreatif. Kehidupan emosional kita adalah pertama yang dikembangkan.
Pembaharuan dimensisosial dan emosional sangat memerlukan perhatian dan latihan secara konsisten/berkala dalam bersosialisasi dengan interaksi dengan orang lain. Sukses adalah, tidak hanya dinilai dari kemampuan mengatasi persoa-
lan intelektual, tetapi juga emosi; ini sangat berhubungan dengan perasaan
keamanan pribadi. Sehingga apabila kita merasa terancam maka tidak akan mungkin sukses.
paradigma yang akurat dan prinsip yang benar dalam pikiran dan hati kita. Ini datang dari hidup dalam integritas kehidupan, dimana kebiasaan harian akan terefleksikan pada nilai-nilai pribadi yang terdalam. Disana juga ada rasa aman hakiki yang datang sebagai hasil dari kehidupan saling-ketergantungan yang efektif dan dari melayani, dari membantu orang lain di jalan yang bermakna. Setiap hari, kita bisa melayani orang lain dengan membuat tabungan emosional.
Pembaharuan pribadi harus termasuk permbaharuan yang seimbang dari ke-empat hal dimaksud yaitu fisik, spirit, mental dan sosial/emosional. Pengabaian salah satu area memberi akibat negatif pada akhirnya. Konsep yang sama juga terjadi pada organisasi. Proses perbaikan terus menerus adalah ciri khas gerakan Total Quality dan suatu kunci yang sangat memiliki pengaruh masalah ekonomi seseorang. Sesuatu yang kamu kerjakan untuk mengasah gergaji dengan kata lain salah satu dimensi memiliki dampak terhadap dimensi lainnya, karena mereka sangat erat keterkaitannya.
Untuk perbaikan diri maka sejam setiap hari untuk kita memperbaharui dimensi pribadi, hal ini merupakan kunci untuk pengembangan dan menyempurnakan diri (lingkaran pengaruhmu).
Pembaharuan adalah prinsip dan proses yang memperkuat kita untuk bergerak dalam pertumbuhan dan perubahan, (suatu perbaikan terus menerus). Pendidikan hati nurani adalah hal terpenting untuk pimpinan yang benar-benar
proaktif dan sangat efektif. Hati nurani adalah anugrah yang bisa merasakan kesesuaian atau perbedaan (disparitas) kita dengan prinsip yang benar dan mengangkat kita ke atas. Melatih dan mendidik hati nurani memerlukan kelimpahan diri secara teratur pada literatur yang berimspirasi, pengajaran pada pemikiran mulia, dan hidup dalam harmoni dengan suara-kecilnya (tenang).
Dag Hammarskjold“Siapa yang ingin menjaga kerapian kebunnya maka ia tidak menyediakan tanahnya untuk rumput. Hukum alam dari panen menentukan, mereka selalu memperoleh apa yang ia taburkan -- tidak lebih, tidak kurang.

Marilah kita terus bergerak dan mengarah kepada perbaikan dengan terus belajar untuk berkomitmen dan mengerjakan hal ataupun bidang yang selelu lebih baik dan tinggi dari sebelumnya, dengan tetap menggunakan hati nurani yang bersih..

Rabu, 17 September 2014

RESAHNYA PARA PEMEGANG HGU

Hak Guna Usaha adalah hak yang diberikan negara untuk digunakan dalam kegiatan usaha yang bertujuan sebagiannya bagi kemaslahatan masyarakat indonesia secara keseluruhan dengan tidak menghilangkan hak kepemilikan tanah tersebut dari negara.
Dalam perkembangannya dewasa ini sangat banyak terjadi benturan yang merugikan banyak pihak baik pemegang hak, masyarakat dan pemerintah sendiri, hal permasalahan ini bersumber dari masing-masing pihak yang ikut didalamnya seperti :
  1. Munculnya ketentuan hukum baru yang mengatur hal lain diatas tanah/objek HGU, seperti penentuan kawasan hutan lindung dan kawasan pertambangan dll yang terbit belakangan dari pada terbitnya HGU.
  2. Pegeseran tapal batas HGU yang disebabkan oleh kondisi alam, perbuatan disengaja oleh pemegang hak dan masyarakat disekitar HGU khusus untuk perbuatan penggeseran secara disengaja yang merupakan  tindakan melawan hukum dengan tututan berlapis baik secara KUHP dan UU Konflik Sosial karena pada akhirnya akan memicu konflik sosial.
  3. Program kerja pemerintah daerah yang tidak terprogram dengan baik dan tidak terintegrasi dengan program-program lainnya, sehingga potensi HGU dimaksud menjadi tidak termanfaatkan secara maksimal.dll.
Selanjutnya akan dibahas masing-masing poin diatas, dimulai dengan munculnya ketentuan hukum baru yang mengatur hal lain diatas objek HGU, hal ini dilihat dengan munculnya UU Kehutanan dan UU Pertambangan yang menggeser kedudukan dari UU Pokok Agraria yang secara harfiah mengatur seluruh hal terkait pertanahan di Republik Indonesia. sehingga banyaknya HGU atau hak atas tanah lainnya yang telah terbit sebelumnya dengan berdasarkan UUPA dan aturan tambahan lainnya menjadi gugur dan dikatakan tindakan melawan hukum. sehingga mengorbankan pemegang hak baik secara materi dan non materi. lalu siapa yang akan bertanggung jawab atasnya ? yang memberikan hak adalah negara melalui BPN yang membuat kerancuan juga Negara melalui badan atau institusi negara lainnya, sampai dengan saat ini keresahan ini belum terjawab dan mungkin tidak terjawab sampai dengan beberapa tahun kedepan.
Selanjutnya dibahas mengenai pegeseran patok batas yang disebabkan oleh faktor alam ya tentu saja tidak dapat untuk ditelaah lebih dalam karena tidak ada seorangpun yang tahu dan bisa mengendalikannya, namun untuk pegeseran akibat perbuatan disengaja maka itu tentu didasari oleh kepentingan atas  tanah tersebut yang secara mutlak merupakan tindakan melawan hukum. namun hal ini bisa juga disebabkan kesalahan BPN dalam penerbitan hak seperti berbedanya penguasaan fisik yang ada dilapangan dengan luasan dalam sertipikat HGU namun kita tidak menyimpulkan bahwa hal tersebut karena kepentingan pribadi dari pihak BPN mau pun petugasnya tapi tetap saja kemungkinan itu akan terjadi.
Program kerja Pemerintah Daerah yang tidak teritegrasi dan terprogram dengan baik, bahkan sering diluar logika masyarakat umum seperti planning pengembangan kota pada lahan perkebunan yang jauh dari pemukiman dan perkembangan masyarakat (aneh dan lucu), pembuatan jalan negara diatas HGU yang terkesan tidak perlu dan hanya penghamburan dana negara, hal ini bisa disebabkan oleh kepala daerah yang tidak memiliki kompetensi dan terkesan terhutang budi dengan konstuennya pada saat pemilihan kepala daerah, ya apakah itu perbuatan melawan hukum? tentu perlu pembuktian dan proses yang lebih mendalam dan lanjutan.
sementara pembahasan samapi sekian dan akan dilanjutkan kemudian.....

Senin, 14 April 2014

hindari sakit pinggang

Nyeri punggung merupakan gangguan yang sering dialami kaum urban, khususnya bagi mereka yang banyak menghabiskan waktu duduk di depan meja. Kendati demikian, banyak cara yang dapat dilakukan untuk menghindari permasalahan tersebut. Bahkan cara-caranya tergolong sederhana dan mudah dilakukan.
Menurut Kathy Dieringer, dari National Athelic Trainers' Association, cara untuk menghindari nyeri punggung dimulai dari tidak merokok, serta menjaga berat badan ideal dengan nutrisi yang baik dan olahraga. Postur yang baik, keseimbangan, kekuatan, dan fleksibilitas membantu memperkuat tulang belakang untuk mendukung punggung.
"Elemen-elemen tersebut dapat menyokong punggung yang baik, menjaga kekuatan tulang dan tubuh, serta membantu penyembuhan setelah cedera," katanya.
Untuk menjaga postur tubuh yang baik, Dieringer menjelaskan, saat duduk bahu harus ditarik ke belakang, hindari membungkuk, dan tidak duduk selama lebih dari 30 menit tanpa diselingi berdiri dan berjalan-jalan.
Selain itu, penting juga untuk mendukung punggung ketika sedang duduk atau tidur. Duduklah dengan posisi lutut sedikit lebih tinggi daripada pinggul. Saat di tempat tidur, jaga posisi lengkungan tulang punggung dengan menggunakan bantal, bila perlu.
Otot tubuh bagian tengah, termasuk otot perut, otot punggung, dan otot pelvis, merupakan penyokong utama dari tubuh Anda. Untuk menguatkannya, latihan yang disarankan adalah dengan melakukan crunch. Latihan juga disarankan seimbang antara otot atas dan bawah punggung, guna menjaga fleksibilitas.
Dieringer menegaskan, jika terbiasa tidak aktif, maka inilah waktunya untuk bergerak. "Mulailah dengan berjalan karena aktivitas tersebut merupakan cara yang baik untuk menjaga kesehatan punggung."
Ia juga mengingatkan, saat mengangkat benda berat, patahkan dulu lutut dan jaga punggung tetap lurus. "Jangan membalikkan punggung saat mengangkat berang berat, pastikan pinggul dan bahu menghadap ke arah yang sama."

Tidur Siang Itu Tidak Baik

Saat lelah, biasanya kita akan berusaha untuk mencari waktu tidur di sela aktivitas. Ya, tidur siang memang dapat mengurangi stres dan menambah energi. Namun, jika terlalu banyak, hal tersebut bisa berbahaya.
Menurut para peneliti dari Cambridge University, tidur siang juga merupakan tanda dari permasalahan kesehatan. Peneliti menemukan, orang yang tidur siang dengan durasi terlalu lama lebih mungkin untuk meninggal pada usia muda.

Menurut mereka, tidur siang hampir dapat dideskripsikan sebagai sains. Jika dilakukan dalam ukuran yang tepat, tidur siang dapat mengurangi rasa lelah sehingga saat terbangun tubuh akan terasa lebih segar. Namun, jika terlalu banyak tidur siang, hal itu justru kontraproduktif.
Para peneliti menyarankan agar tidur siang dilakukan tidak lebih dari 30 menit. Tujuannya adalah untuk mencegah tubuh masuk ke fase tidur yang lebih dalam. Hasil studi menunjukkan, seseorang yang tidur siang lebih lama dari satu jam dalam sehari 32 persen lebih mungkin untuk meninggal pada usia muda.
Studi yang dipublikasi dalam American Journal of Epidemiology ini melibatkan lebih dari 25.000 pria dan wanita di Inggris yang berusia 40-79 tahun. Dari peserta tersebut, 16.000 di antaranya menjawab pertanyaan soal kebiasaan dan durasi tidur mereka yang dikategorikan menjadi dua, kurang atau lebih dari satu jam. Mereka yang tidak tidur siang dikategorikan sebagai kelompok kontrol.
Setelah diikuti selama 13 tahun, peserta yang tidur siang lebih dari satu jam menghadapi risiko yang lebih tinggi untuk meninggal karena berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, kanker, dan penyakit pernapasan. Hubungan ini tetap ditemui setelah peneliti memasukan faktor lain, seperti usia, jenis kelamin, kelas sosial, tingkat pendidikan, pekerjaan, indeks massa tubuh, tingkat aktivitas fisik, merokok, konsumsi alkohol, depresi, penggunaan obat-obatan, tidur malam, dan tanda-tanda awal penyakit.
Meski begitu, peneliti mencatat tidak ada hubungan sebab-akibat antara keduanya. Namun, mereka menegaskan hubungan antara keduanya mungkin sangat erat.
Mereka menulis, tidur siang yang dilakukan dalam waktu lama berhubungan dengan adanya permasalahan kesehatan yang belum terdiagnosis. Alasannya, orang yang mengalami permasalahan kesehatan umumnya cepat lelah dan mengantuk.

Jumat, 11 April 2014

HUKUM DAN LOGIKANYA


Secara umum logika bisa kita gambarkan/ defenisikan adalah sesuatu hal yang dapat diterima atau masuk kedalam akal/pikiran manusia, dengan berisikan beberapa elemen yaitu nalar, fakta dan propaganda (nalar). Tanpa logika maka manusia tidak akan dapat bernalar dan kehidupannya akan mati secara harfiah.
Menurut beberapa sarjana di bidang hukum menyatakan bahwa logika adalah penarikan kesimpulan dengan mempergunakan nalar yang baik dan benar. Berarti hati nurani dan akal pikiran memiliki peran khusus dan spesial didalam hal tersebut, sehingga bila seorang individu melakukan penarikan kesimpulan dengan mempergunakan nalar yang buruk dan tidak baik maka akan menimbulkan kesalahan yang sangat fatal, sebagai contoh dalam hal yurisprodensi seorang hakim, bila didasari dengan pola pikir yang kotor dan buruk maka akan menghasilkan keputusan yang buruk, parahnya keputusan tersebut akan eksis dan/atau dapat dipergunakan secara terus-menerus untuk kurun waktu yang sangat panjang.
Terdapat sistematis yang terkandung didalam hukum yaitu;
1.       Asas hukum       : merupakan dasar pembentukan atau lahirnya kaidah-kaidah hukum.
2.       Kaidah hukum   : bagian yang menjadi penunjuk atau penuntun di dalam hukum.
3.       Norma/Peraturan : bagian yang menjadi tempat atau wadah bagi kaidah hukum.
Ketiga hal diatas tidak akan pernah bisa untuk dipisahkan, hal ini didasari oleh akibat buruk yang akan muncul atas pemisahannya (konsekuensi Negatif) dengan 2 (dua) pendekatan yaitu deduktif dan induktif.
Berlogika hukum dapat diartikan menjadi kemampuan untuk melihat dan menyimpulkan suatu peraturan dan/atau norma yang ada, hal ini akan berbanding lurus dengan akan terpengaruhnya lingkungan disekitarnya. Hal ini yang biasanya digunakan para praktisi hukum dalam melaksanakan fungsinya, dan tidak ada batas dalam berlogika sehingga bila berlogika didasari dengan kepentingan yang buruk maka lingkungan norma sekitarnya akan menjadi pengikut kedalam kehancuran hal negatif sehingga supremasi dan penegakan hukum akan hancur dan menimbulkan kekacauan sosial politik suatu komunitas.
 Selanjutnya akan dilakukan pembahasan kepada legal coorporate dan logika hukum. Apa saja yang menjadi unsurnya? Mungkin sebagian dari kita akan mempertanyakannya dan menurut saya jawaban tepatnya adalah :
  • 1.       Anggaran Dasarnya
  • 2.       Leadernya
  • 3.       Pengawasannya
  • 4.       Kepentingan pemegang saham
Empat hal tersebut menurut saya yang menjadi unsurnya, saya akan mulai membahas hal pertama yaitu Anggaran Dasar, dimana hal ini menjadi seluruh pondasi dari aktivitas bisnis sebuah perusahaan, hal ini menjadi sebuah aturan dan dilindungi oleh hukum.
Kedua dibahas adalah leadernya, pengaruh seorang pemimpin akan sangat besar pada sebuah perusahaan dan apabila fungsi pemimpin tidak memberikan bias dalam penarikan kesimpulan hukum maka perusahaan akan eksis dan berkembang dalam koridor aturan perundang-undangan yang ada, seperti prinsip Good Coorporate Gevernance (GCG) semua harus transparan dan tanpa manipulasi. Apabila kesimpulan muncul berdasarkan kepentingan dan keinginan pemimpin maka akan menimbulkan hal-hal negatif dan menghambat proses bisnis perushaan.
Ketiga adalah pengawasan, hal ini sebenarnya sudah terbahas dalam poin Kedua namun kita harus memisahkannya karena pengawasan adalah pilar yang berdiri sendiri dan bebas dari kepentingan lainnya, pengawasan harus objektif dan independen, walaupun hasilnya biasanya pengawasan dianggap menjadi penghambat proses bisnis dan terkadang membatasi sekelompok orang dalam perusahaan untuk mempengaruhi keputusan (Logika hukum) dalam perusahaan tersebut.
Terakhir adalah kepentingan pemegang saham, sebuah perusahaan akan berkembang dan berjalan baik apabila berada dalam koridor aturan dan norma yang berlaku sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan harus bersifat dinamis, sebagai contoh adalah keputusan pemegang saham yang memutusakan suatu perusahan untuk berbuat hal yang tidak diatur Anggaran Dasarnya selanjutnya pemimpin perusahaan tersebut melaksankan secara sporadis dan arogan sehingga bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku, inilah hal yang memnyebabkan penarikan logika hukum yang dapat dikatakan “ pemimpin BODOH akan membuat karyawan menjadi LEBIH BODOH dan kehilangan KOMPETENSI tapi mengedepankan Loyalitas”.
Logika hukum dalam perusahan harus bersifat dinamis dan dilakukan oleh individu yang baik dengan kompentensi dan positif berpikir. “STOP PEMBODOHAN BERLOGIKA”.

Kamis, 19 Desember 2013

Bagaimana saat ini???¤

Melihat perkembangan dan kondisi lingkungan saat ini memunculkan pertanyaan bahwa semangkin baik atau buruk kondisi saat ini? Saat ini diantara kita banyak yg terjebak dengan sesuatu. Seperti harus memilih presiden yg sebenarnya tdk sesuai dgn keinginan kita yaaa terpaksa di pilih karena MUI dah semangkin diktator dan tak tentu arah. Atau terpaksa bekerja di tempat kerja yang buruk dan diskrimiansi tanpa terdetaksi kinerja baik tetapi hanya kesalahan dan punishment yang setiap waktu siap dan bersedia menghampiri kita. Atau apapun itulah kondisinya
Yang bisa saya sampaikan adalah nikmati dengan ikhlas dan tulus. Karena soluainya ya kembali ke agama dan keluarga kita.
Apakah ada pengaruh demokerasi bangsa dengan kondisi kita dalam keseharian. Ya sudah pastinya karena salahnya bangsa ini mengurus diri maka buruklah kondisi manusia di dalamnya. Jd semakin banyakanya pemimpin yg tidak memiliki kompetensi maka semakin mahal biaya yg harus di keluarkan dan semakin tidak baiknya kondisi kita didalamnya. Saat ini hal kecil itu selalu lebih mahal dari pada hal besar kita liat saja kasus hukum yang kecil selalu menjadi tumbal kasus besar. Dll. Sehingga jangan pernah menjadi kecil/kerdil karena akan menyakitkan. Terlebih lagi apabila posisi kita di kendalikan/dibawah perintah dari pimpinan yg tidak kompeten dan tdk memiliki kemampuan memimpin halini akan sangat menyakitkan. Namun harus kita jalani dengan hati yang lapang. Itulah gambaran kondisi saat ini

Bisa bersistem

Dalam setiap aktivitas semuanya kita pasti berpikir,baik sebelumnya maupun setelahnya. Hal ini jelas terlihat bahwa secara pribadi kita telah membuat/menciptakan sistem yang terpola dengan kuat dan baik dalam diri kita.
Hal ini sama halnya juga dgn kehidupan sosial kita karena dalam hubungan tersebut tentu saja kita telah menerapkan beberapa hal yang mendasar seperti bagaimana menghormati orang lain dan bagaimana merespon kebutuhan lingkungan/orang disekitar kita.namun ada kalanya sistem kita menjadi salah satu pendukung atas sistem lain yang ada. Seperti dilingkungan kerja maupun lingkungan usaha karena peran budayalingkungan tersebut harus menjadi yang utama kita sikapi. Mengingat hal tersebut sosok pribadi kita hanyalah elemen pendukungnya. Hal itu mencakup kepada seluruh elemennya baik itu pimpinan hingga ke level terendah dari lingkungan itu. Sehingga budaya pekerjaan/organisasi menjadi utama dan selalu dinamis mengikuti perkembangan hal lain disekitarnya.
Namun saat budaya kerja dan lingkungan terkikis dan dikesampingkan oleh elemen sistem pribadi di dalamnya maka akan tercipta kemunduran yang sangat berpengaruh buruk bagi lingkungan maupun kelompok tersebut. Ya akhirnya secara khusus sebuah perusahaan raksasa dapat dengan mudah dan cepat menjadi kerdil akibat perubahan sistem/budaya oleh individu di dalamnya.
Untuk memperbesar lingkungan dan organisasi maka kembangkanlah sistem/budaya organisasi itu sendiri. Bukan sebaliknya. Sehingga perbaikan dan perubahan kedepan dapat terarh dan pasti akan terjadi

Senin, 23 September 2013

Pemimpin Dari Tokoh Film


Apa yang saya suka tentang film ini di sequel ketiga Iron man adalah sentuhan yang lebih manusiawi pada cerita dan masih memiliki aksi big bang film super hero. Ceritanya cukup mengesankan, dan ada cerita tentang seorang manusia, berikut hal yang bisa Anda pelajari dari film:

Jangan Remehkan Musuh Anda
Bila Anda memiliki uang banyak layaknya seorang  Tony Starks ditambah memiliki tenaga nuklir Mini ditanam di badan Anda, perbedaan antara kesombongan dan kepercayaan diri hanya seperti garis tipis.
Setelah melihat begitu banyak aksi teroris yang dilakukan oleh Mandarin, musuh Iron Man, Tony benar-benar kesal, di depan juru kamera dari seluruh media, ia hanya berkata “come and get me … here is my details address ……”
Dalam beberapa jam, musuh mengirimkan armada chopter kelas militer, meledakkan kediaman Tony dan hampir membunuh Tony.
Dalam kehidupan nyata, Jangan pernah meremehkan pesaing Anda, Anda mungkin hanya mengenal mereka di permukaan tetapi kekuasaan yang sesungguhnya terletak jauh tersembunyi di dalam.

Selalu Perlakukan Orang Dengan Hormat
Sebuah perjalanan hidup yang panjang, pada waktu itu, entah sengaja atau tidak sengaja, kita pernah terluka, mengatakan atau melakukan sesuatu yang buruk kepada orang lain.
Tony Starks melakukan hal yang sama, ia tidak pernah menyadari apa yang dia lakukan di masa lalu akan membahayakan masa depannya, ketidaktahuannya telah merubah seorang jenius culun menjadi musuh kuat yang hidup dengan satu tujuan, untuk balas dendam kepada orang yang menyakitinya.
Pelajaran yang kita dapat adalah … selalu perlakukan orang, apapun latar belakang atau tingkatannya, dengan hormat, memperlakukan orang seperti Anda ingin diperlakukan, bukan hanya kepada atasan Anda atau pelanggan, tetapi juga untuk rekan tim Anda, bawahan, pekerja, dan ya, sopir bus yang membawa Anda kembali dari kantor ke rumah.

Apa yang Anda lihat tidak selalu apa yang Anda dapatkan.
Kadang-kadang musuh yang nyata dan tidak terlihat, berubah menjadi orang yang tak terduga, di Iron Man 3, Anda melihat Citra orang jahat, mandarin, menunjukkan dalam berita seperti bukan musuh, dan Mandarin yang sebenarnya ternyata adalah salah satu teman Pepper.
Dalam kehidupan bisnis nyata kita telah melihat banyak contoh bahwa kadang-kadang musuh yang paling mematikan adalah sesuatu yang tidak bisa kita lihat sekarang. Nokia 10 tahun yang lalu bahkan tidak bermimpi bahwa pesaing yang membawa mereka turun adalah Apple, RIM dan Samsung yang namanya bahkan tidak dikenal di percaturan ponsel global.

Sukses adalah Tentang Seberapa Cepat Anda Bangun Setelah Kamu Jatuh
Tony Starks menghadapi salah satu musuh terkuatnya, Mandarin, rumahnya hancur dan ia sendiri tersingkir, ia bahkan harus bersembunyi di tempat lain untuk melindungi orang tercinta. Dan herannya, menurut pendapat saya, bagian ini adalah adegan terbaik dari film Iron Man 3.
Dalam kehidupan nyata kita, hal yang sama terjadi, kadang-kadang Anda sudah bangun, kadang-kadang Anda jatuh, setelah beberapa saat mungkin Anda dapat tersingkir oleh pesaing Anda atau hal lainnya.

Anda Selalu Butuh Teman Atau …. Seorang Soulmate yang Kuat
Baik atau buruk, teman-teman Anda, sekutu terdekat anda, yang akan membantu Anda melalui badai. Hal ini juga berlaku dalam kehidupan, kadang-kadang seorang stranger bisa juga berubah menjadi penyelamat Anda.
Tony Starks beruntung memiliki teman baik dan kuat seperti Kolonel James “The War Machine” Rhodes yang berdampingan membantu dia untuk melawan musuh. Selain Rhodes, Tony juga mendapat bantuan dari seorang stranger, seperti seorang anak yang ia temui ketika dia berada di persembunyian.
Dalam masa krisis, pada jam kritis, seperti dalam kehidupan nyata, Anda dapat mengandalkan keluarga atau ehemmm …. jodoh untuk menyelamatkan hidup Anda. Siapa yang akan pernah menebak bahwa hanya ketika The Mandarin akan membunuh Tony “Iron Man” Starks, hidupnya diselamatkan oleh Pepper, soulmatenya.
 
Siapkan Rencana B
Tony Starks telah siap untuk situasi terburuk, ia menyiapkan puluhan copy Iron Man yang akan menyelamatkan hidupnya dalam jam kritis.
Orang bijak mengatakan “persiapan perang dibuat selama masa damai”, Anda tidak akan pernah dapat memperkirakan masa depan secara akurat, apa yang dapat Anda lakukan adalah tetap waspada, bersiap-siap dan menyiapkan rencana B, rencana C, Rencana D, dll

Fokus pada “The Greater Good”
Kadang-kadang selama masa krisis, akan ada situasi ketika Anda harus membuat keputusan tidak populer, bahkan mengorbankan diri Anda untuk mendapat lebih baik. Selalu fokus pada gambaran besar, its ok untuk kehilangan beberapa pertempuran untuk memenangkan seluruh perang.


Kesalahan Terbesar Yang Bisa Dilakukan Pemimpin

Adalah mustahil membicarakan segala sesuatu tentang entrepreneur tanpa membicarakan kepemimpinan. Berita baiknya adalah ilmu kepemimpinan itu bukan dilahirkan, dan tidak bergantung kepada karisma atau bahkan penampakan seseorang, cakep atau tidaknya, menurut tinggi badan, tebalnya kumis atau banyak-sedikitnya warisan yang ia miliki. Kepemimpinan adalah ilmu yang bisa dipelajari oleh siapa saja, sama seperti ilmu-ilmu lainnya. Tidak bergantung kepada apakah ia sekolah atau tidak, seorang sarjana atau bukan. Tidak bergantung kepada label yang kita miliki atau banyaknya piala yang sudah kita raih. Kepemimpinan hanya bergantung kepada kemauan kita belajar dan menerapkannya. Setiap hari.
Mengapa ada banyak pemimpin yang gagal dalam memimpin? Menurut saya hanya ada dua alasan, yang pertama, seseorang pemimpin yang tidak pernah belajar ilmu kepemimpinan, dari buku, seminar atau langsung dari seorang mentor, tipe ini menurut saya masih bisa ‘diselamatkan’; yang kedua, seorang pemimpin yang merasa sudah belajar ilmu kepemimpinan namun tidak pernah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Tipe terakhir ini lebih sulit diselamatkan, disebabkan karena kebebalannya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Bebal artinya sukar mengerti; tidak cepat menanggapi sesuatu (tidak tajam pikiran); bodoh.
Dalam sebuah survey yang dilakukan oleh Inc. (the Magazine of Growing Companies) edisi September 2013 tentang kesalahan terbesar yang dilakukan oleh seorang pemimpin adalah, 
1. Pemimpin yang mencoba memberikan perintah tanpa ia berada di garis depan dalam memberi contoh
2. Kurangnya kerendahan hati dan kegagalan dalam mendengar; 
3. Kurangnya kepedulian terhadap yang dipimpin dan tidak pernah berbagi kesuksesan; 
4. “Believing your own bullshit.” (silakan mengartikan sendiri maknanya)
Sayangnya survey tersebut dilakukan di luar Indonesia. Jika sebuah survey dilakukan di sini tentang faktor yang disukai dari seorang pemimpin, mungkin faktor ‘galak’, kaya raya, gagah, ganteng, kecakapan berbicara, banyaknya follower (Twitter), atau bahkan ‘keunikan-keunikan’ lainnya akan muncul sebagai faktor penting dalam kepemimpinan; seperti jelinya menemukan jenis goyangan? goyang gajah—sebagai ganti goyang itik; misalnya. Karena, konon di Indonesia, segala sesuatu yang unik itu lebih disukai. Siapa tahu? Selamat menjadi pemimpin yang unik.

Rabu, 04 September 2013

Fanatisme dan Propaganda ???

Fanatisme adalah suatu keyakinan atau suatu pandangan tentang sesuatu, yang positif atau yang negatif, pandangan yang tidak memiliki sandaran teori atau pijakan kenyataan, tetapi dianut secara mendalam sehingga susah diluruskan atau diubah. Menurut definisinya, Fanatisme biasanya tidak rasional atau keyakinan seseorang yang terlalu kuat dan kurang menggunakan akal budi sehingga tidak menerima faham yang lain dan bertujuan untuk mengejar sesuatu. Adanya fanatisme dapat menimbulkan perilaku agresi dan sekaligus memperkuat keadaan individu yang mengalami deindividuasi untuk lebih tidak terkontrol perilakunya.

Fanatisme dipandang sebagai penyebab menguatnya perilaku kelompok yang tidak jarang dapat menimbulkan perilaku agresi. Individu yang fanatik akan cenderung kurang memperhatikan kesadaran sehingga seringkali perilakunya kurang terkontrol dan tidak rasional.

Pengertian Fanatisme sendiri dapat disebut sebagai orientasi dan sentimen yang mempengaruhi seseorang dalam :
(a) berbuat sesuatu, menempuh sesuatu atau memberi sesuatu,
(b) dalam berfikir dan memutuskan,
(c) dalam mempersepsi dan memahami sesuatu, dan
(d) dalam merasa secara psikologis,

seseorang yang fanatik biasanya tidak mampu memahami apa-apa yang ada di luar dirinya, tidak faham terhadap masalah orang atau kelompok lain, tidak mengerti faham atau filsafat selain yang mereka yakini.
Ciri-ciri yang jelas dari sifat fanatik adalah ketidakmampuan memahami karakteristik individual orang lain yang berada diluar kelompoknya, benar atau salah. Secara garis besar fanatisme mengambil bentuk : (a) fanatik warna kulit, (b) fanatik etnik/kesukuan, dan (c) fanatik klas sosial. Fanatik Agama sebenarnya bukan bersumber dari agama itu sendiri, tetapi biasanya merupakan kepanjangan dari fanatik etnik atau klas sosial.
Kita dapat mengagumi sesuatu tapi alangkah indahnya jika sesuatu itu kita pandang secara wajar dan tidak berlebihan.

Propaganda berasal dari bahasa Latin. Awalnya berarti ‘gagasan untuk disebarkan ke sekeliling’. Namun dalam Perang Dunia I, artinya berubah menjadi ‘gagasan politik yang ditujukan untuk menyesatkan’ (Wikkipedia)


Unsur-Unsur Propaganda.
Dalam propaganda ada beberapa unsur-unsur terbentuknya sebuah komunikasi, diantaranya:
  •  Adanya komunikator, penyampaian pesan.
  • Adanya Komunikan atau penerima pesan/ informasi.
  • Kebijaksanaan atau politik propaganda yang menetukan isi dan tujuan yang hendak dicapai.
  • Pesan tertentu yang telah di-“encode” atau dirumuskan sedemikian rupa adar mencapai tujuannya yang aktif.
  • Sarana atau medium (media), yang tepat dan susuai atau serasiu dengan situasi dari komunikan.
  • Teknik yang seefektif mungkin, yang dapat memberikan pengaruh yang secepatnya dan mampu mendorong komunikan melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginan atau pola yang ditentukan oleh komunikator.
  • Kondisi dan situasi yang memungkinkan dilakukannya kegiatan propaganda yang bersangkutan.
  • Tercapainya tujuan kepada aspek kognitif, afektif dan konatif.

Adapun unsur-unsur komunikasi yang disodorkan Sang Propaganda diantaranya:
  • Who : menujukan unsur “siapa” yang terlibat
  •  Says What : menujukan ke”apa”an / isi (content/ message).
  • In Which Channel : menujukan tentang media yang digunakan.
  • To Whom : menujukan pada siapa tujuan dari propaganda tersebut (komunikan)
  • With What Effect : Menujukan pada efek yang ditimbulkan.
  • Sikon : menujukan situasi yang terjadi pada saat bersamaan semisal terjadi konflik, stabil, labil.
  • Teknik: menujukan pada cara yang dilakukan untuk proses tersebut. 
  • Kebijakan : menujukan pada acuan atau hal yang ingin diraih. 
Propaganda sebenarnya tergantung dengan unsur latar bekang yaitu positif dan negative, jadi jangan pernah hancurkan orang lain dengan kegiatan propaganda ini, karena masing-masing kita sudah berada diposisinya sepanjang kita bersyukur dan bergiat untuk maju tanpa mengganggu orang lain maka propaganda yang muncul pastinya positif




Selasa, 03 September 2013

Baik apa Buruk sih Keyakinan hal Ini



Fanatisme adalah suatu keyakinan atau suatu pandangan tentang sesuatu, yang positif atau yang negatif, pandangan yang tidak memiliki sandaran teori atau pijakan kenyataan, tetapi dianut secara mendalam sehingga susah diluruskan atau diubah. Menurut definisinya, Fanatisme biasanya tidak rasional atau keyakinan seseorang yang terlalu kuat dan kurang menggunakan akal budi sehingga tidak menerima faham yang lain dan bertujuan untuk mengejar sesuatu. Adanya fanatisme dapat menimbulkan perilaku agresi dan sekaligus memperkuat keadaan individu yang mengalami deindividuasi untuk lebih tidak terkontrol perilakunya.

Fanatisme dipandang sebagai penyebab menguatnya perilaku kelompok yang tidak jarang dapat menimbulkan perilaku agresi. Individu yang fanatik akan cenderung kurang memperhatikan kesadaran sehingga seringkali perilakunya kurang terkontrol dan tidak rasional.

Pengertian Fanatisme sendiri dapat disebut sebagai orientasi dan sentimen yang mempengaruhi seseorang dalam :
(a) berbuat sesuatu, menempuh sesuatu atau memberi sesuatu,
(b) dalam berfikir dan memutuskan,
(c) dalam mempersepsi dan memahami sesuatu, dan
(d) dalam merasa secara psikologis,
seseorang yang fanatik biasanya tidak mampu memahami apa-apa yang ada di luar dirinya, tidak faham terhadap masalah orang atau kelompok lain, tidak mengerti faham atau filsafat selain yang mereka yakini.
Ciri-ciri yang jelas dari sifat fanatik adalah ketidakmampuan memahami karakteristik individual orang lain yang berada diluar kelompoknya, benar atau salah. Secara garis besar fanatisme mengambil bentuk : (a) fanatik warna kulit, (b) fanatik etnik/kesukuan, dan (c) fanatik klas sosial. Fanatik Agama sebenarnya bukan bersumber dari agama itu sendiri, tetapi biasanya merupakan kepanjangan dari fanatik etnik atau klas sosial.
Kita dapat mengagumi sesuatu tapi alangkah indahnya jika sesuatu itu kita pandang secara wajar dan tidak berlebihan.

Propaganda berasal dari bahasa Latin. Awalnya berarti ‘gagasan untuk disebarkan ke sekeliling’. Namun dalam Perang Dunia I, artinya berubah menjadi ‘gagasan politik yang ditujukan untuk menyesatkan’ (Wikkipedia)

Unsur-Unsur Propaganda.
Dalam propaganda ada beberapa unsur-unsur terbentuknya sebuah komunikasi, diantaranya:
1)      Adanya komunikator, penyampaian pesan.
2)      Adanya Komunikan atau penerima pesan/ informasi.
3)      Kebijaksanaan atau politik propaganda yang menetukan isi dan tujuan yang hendak dicapai.
4)      Pesan tertentu yang telah di-“encode” atau dirumuskan sedemikian rupa adar mencapai tujuannya yang aktif.
5)      Sarana atau medium (media), yang tepat dan susuai atau serasiu dengan situasi dari komunikan.
6)      Teknik yang seefektif mungkin, yang dapat memberikan pengaruh yang secepatnya dan mampu mendorong komunikan melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginan atau pola yang ditentukan oleh komunikator.
7)      Kondisi dan situasi yang memungkinkan dilakukannya kegiatan propaganda yang bersangkutan.
8)      Tercapainya tujuan kepada aspek kognitif, afektif dan konatif.

Adapun unsure-unsur komunikasi yang disodorkan Sang Propaganda diantaranya:
a)      Who : menujukan unsur “siapa” yang terlibat
b)      Says What : menujukan ke”apa”an / isi (content/ message).
c)       In Which Channel : menujukan tentang media yang digunakan.
d)      To Whom : menujukan pada siapa tujuan dari propaganda tersebut (komunikan)
e)      With What Effect : Menujukan pada efek yang ditimbulkan.
f)       Sikon : menujukan situasi yang terjadi pada saat bersamaan semisal terjadi konflik, stabil, labil.
g)      Teknik: menujukan pada cara yang dilakukan untuk proses tersebut.
h)      Kebijakan : menujukan pada acuan atau hal yang ingin diraih.
 
Berangkat dari sanalah mari kita bersama menganalisis proses propaganda pada Harian Umum (HU) “Media Indonesia” Edisi Rabu 21 Maret 2007 pada rubric “analisis” tentang survey litbang media group mengangkat tema tentang korban Lumpur lapindo.

Pertama kita uraikan dari unsur siapa(Who). Pertama, Jelas sekali pada Survei Litbang Media Group ini yang menjadi kepala (otak) adalah Media Group itu sendiri. Perusahaan yang dipimpin oleh Surya Palloh ini rupanya memanfaatkan betul sekali “kesempatan emas” untuk menciptakan opini public dengan melalui proses propaganda. Walaupun pada dasarnya dalam survei ini melibatkan publik dengan survei yang mencakup 480 responden dewasa yang dipilih secara acak dari buku petunjuk telepon resindesial di kota-kota besar di Indonesia yakni Makassar, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan Medan. Namun pada dasarnya Media Group tetap mempunyai “kepentingan” dan agenda setting media tersendiri. Yang mana keduanya (kepentingan dan agenda setting) dibungkusi oleh kegiatan propaganda yang sehalus mungkin. Berangkat dari sini pula, jika kita bisa menelaah lebih dalam maka visi dan misi sebuah media bisa diketahui. Semisal, melalui analisis teks media, analisis framing dan yang lainnya. Kedua, yang terlibat dalam propaganda ini adalah korban lumpur Lapindo.
  
Kedua, unsur ke”apa”an (Says What), untuk unsur yang kedua ini kita dapati dari judul (Head Line) besar pada halaman rubrik tersebut. Pada rubrik “Analisis” ini “Media Indonesia” mengangkat judul (Head Line) “Korban Lumpur Panas Dianaktirikan”. Dari judul tersebut secara langsung maka pertanyaan tentang topik apa yang diangkat oleh Media Indonesia terjawab. “Media Indonesia” Edisi Rabu 21 Maret 2007 pada rubric “analisis” tentang survey litbang media group mengangkat tema tentang korban Lumpur lapindo, fokus analisisnya lebih kepada keadaan dan nasib para korban lumpur lapindo yang dianaktirikan atau tidak diperhatikan. Semakin jelaslah dalam hal ini, “Media Indonesi” tengah berupaya untuk melakukan propaganda kepada seluruh pihak khususnya dalam hal ini tertuju kepada pemerintah, agar lebih memperhatikan dan mengutamakan korban lumpur lapindo.

Ketiga, unsur media yang digunakan (In Wich Channel). Para proses propaganda yang dilakukan oleh “Media Indonesia” ini media yang digunakan tentunya adalah koran atau media cetak, karena pada dasarnya “Media Indonesia” bergerak dalam dunia media cetak. Namun jika kaca mata analisisnya ditujukan kepada “Media Indonesia” dalam menghimpun data dan opini masyarakat (publik) yang dimaksudkan untuk mengetahui opini yang sedang berkembang di masyarakat, maka “Media Indonesia” menggunakan media survei yang dilakukan oleh Litbang Media Group dengan melakukan wawancara terstuktur dengan kuesioner melalui telepon kepada masyarakat di enam kota besar yakni Makassar, Surabaya, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan Medan. Namun hasil survei yang dilakukan oleh Media Group, tulis “Media Indonesia” tidak dimaksudkan mewakili pendapat seluruh indonesia, namun hanya masyarakat pengguna telepon residensial di kota tersebut. Dan Margin of Error survei tersebut plus minus 4,6 % pada tingkat kepercayaan 95%. (paragraf. 2).

Keempat, unsur siapa yang dituju dari propaganda tersebut / komunikan (To Whom). Mengacu pada unsur yang keempat ini, sebenarnya berdasarkan analisis saya maka yang dituju oleh propaganda “Media Indonesia” adalah seluruh pihak. Namun jauh dari itu, pasti setiap masalah tidak selalu general ditujukan kepada seluruh pihak, pasti ada pihak yang dikhususkan. Begitu juga dengan propaganda yang dilakukan oleh “Media Indonesia” juga. Maka yang menjadi fokus propaganda (sebenarnya) adalah pemerintah. Dari judul (Head Line) saja “Korban Lumpur Panas Dianaktirikan” sudah terlihat bagaimana “Media Indonesia” menilai kinerja dan peran pemerintah terhadap korban Lapindo yang hanya menganaktirikan. Selain itu juga hal ini diperkuat dengan teras (lead) yang ditulis “Media Indonesia”: “Mayoritas masyarakat menilai tidak puas terhadap kinerja pemerintah dalam menangani korban lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Bahkan, mayoritas menilai korban juga kurang mendapat perhatian pemerintah bila dibandingkan dengan korban bencana alam lainya”.

Kelima, unsur efek yang ditimbulkan (With What Effect). Jika menganalisi dari segi efek yang ditimbulkan khususnya topik yang diangkat yaitu korban lumpur yang dianaktirikan, “Media Indonesia menulis: “Ketidakjelasan soal pembayaran ganti rugi tersebut membuat kehidupan puluahn ribu warga Porong juga semakin tidak jelas. Tak terbayangkan bagaimana hancurnya kehidupan mereka akibat Lumpur panas yang yang menenggelamkan rumah-rumah dan tempat kerja mereka. Mendadak ribuan orang terpaksa mengungsi jauh dari tempat tinggalnya. Sekaligus berarti mereka juga kehilangan mata pencaharian, baik dari lahan pertanian maupun pabrik-pabrik yang terpaksa ditutup” (Paragraf.16). Dari tulisan “Media Indonesia” di atas jelasnya sungguh besar efek yang ditimbulkan oleh kinerja pemerintah yang setengah hati sehingga menganaktirikan korban lapindo. Dan mungkin inilah yang menjadi alas an terkuat bagi “Media Indonesia” untuk melakukan propaganda, harapannya pemerintah bisa lebih memerhartikan kepentingan-kepentingan korban lapindo selayak-layaknya, layaknya seoarang ibu kepada anak kandungnya bukan seperti anak tiri yang dinomorduakan.

Keenam, unsur yang menujukan situasi yang terjadi pada saat bersamaan (Sikon). Pada dasarnya situasi yang terjadi pada saat bersamaan terlihat damai dan terkendali, walaupun gelombang protes disertai emosi dan histeria kerap menghiasi aksi protes dan unjuk rasa korban Lumpur Lapindo tersebut.

Ketujuh,unsur cara yang dilakukan untuk proses tersebut (Teknik). Dari foto berita yang dimuat bersamaan dengan tulisan itu maka, kita bisa melihat bagaiman situasi yang terjadi pada korban Lumpur Lapindo. Mereka protes dan berunjuk rasa dengan cara memblokir kereta api, hal ini dilakukan sebagai wujud dari tidak puasnya atas kinerja pemerintah dalam menangani korban Lapindo.

Kedelapan, unsur pada acuan atau hal yang ingin diraih (Kebijakan). Jika saya simpulkan sebenarnya proses propaganda yang dilakukan oleh “Media Indonesia” berujung pada pendesakan agar pemerintah mengambil alih langsung penanganan korban Lumpur Lapindo. Pemerintah diharapkan All Out dalam menangani kasus ini bukan dengan setangah hati, bisa lebih memperhatikan dan mengutamakan segala kepentingan rakyatnya.

Demikianlah uraian analisis saya terhadap kegiatan propaganda yang dilakukan oleh “Media Indoensia”. Yang menjadi catatan pada akhir dari analisis ini bahwa, sejatinya propaganda benar-benar murni untuk memperjuangkan yang hak (benar) bukan sebaliknya. Kenapa saya menulis demikian? Sebab tidak sedikit juga media yang melakukan propaganda pada suatu masalha yang justru dianggap salah. Disinilah yang berbicara adalah kepentingan dan agenda setting media. Oleh karenanya kita sebagai seorang muslim, berkewajiban untuk senantiasa tabayun (cek-ricek) terhadap setiap berita yang datang kepada kita, agar kita tidak termasuk korban propaganda yang tida benar.

Dari contoh propaganda diatas maka sebenarnya unsure latar bekang propaganda adalah positif dan negative, jadi jangan pernah hancurkan orang lain dengan kegiatan propaganda ini, karena masing-masing kita sudah berada diposisinya sepanjang kita bersyukur dan bergiat untuk maju tanpa mengganggu orang lain.

Entri Populer